Beranda Korporasi NBRI Gandeng Carsurin Perkuat Industri Kendaraan Listrik di Indonesia

NBRI Gandeng Carsurin Perkuat Industri Kendaraan Listrik di Indonesia

ESDM konversi motor
Motor konvensional yang berhasil dikonversi menjadi motor listrik di ajang Indonesia International Motor Show 2023, dok: PLN

Jakarta, TAMBANG National Battery Research Institute (NBRI) bekerja sama dengan PT Carsurin Tbk (Carsurin) untuk mendorong industri kendaraan listrik di Indonesia. Sinergi tersebut dituangkan dalam penandatanganan Perjanjian Aliansi Strategis (SAA), Selasa (27/2).

Perjanjian yang akan segera berlaku ini, menetapkan kerangka kerja konkrit untuk pendirian dan pengoperasian fasilitas pengujian baterai kendaraan listrik yang canggih di Indonesia. Ini merupakan landasan dalam upaya negara menuju mobilitas berkelanjutan dan kepemimpinan teknologi di sektor kendaraan listrik.

Presiden Direktur Carsurin, Sheila Tiwan menyebut pembangunan fasilitas pengujian baterai kendaraan listrik ini menandai langkah penting dalam perjalanan perusahaan menuju masa depan Indonesia yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan.

“Melalui aliansi strategis kami dengan NBRI, kami tidak hanya menciptakan infrastruktur; kami juga membangun landasan bagi Indonesia untuk menjadi negara maju dan maju. pemimpin dalam lanskap kendaraan listrik global. Fasilitas laboratorium ini mewakili dedikasi kami terhadap keunggulan, inovasi, dan komitmen terhadap kesejahteraan lingkungan di planet kita,” kata Sheila.

Kolaborasi antara Carsurin, perusahaan Pengujian, Inspeksi, dan Sertifikasi (TIC) terkemuka di Indonesia dengan keahlian lebih dari 55 tahun, dan NBRI, sebuah yayasan yang terdepan dalam inovasi baterai dan energi terbarukan, siap merevolusi lanskap kendaraan listrik di Indonesia dan sekitarnya.

“Aliansi strategis ini berfokus pada penggabungan pengalaman komersial dan kecakapan teknis Carsurin yang luas dengan kemampuan penelitian mutakhir NBRI dan wawasan mendalam tentang teknologi baterai kendaraan listrik,” imbuhnya.

Fasilitas pengujian baterai kendaraan listrik, seperti yang diharapkan dalam aliansi ini, akan menyediakan layanan pengujian laboratorium yang komprehensif untuk sel, modul, dan paket baterai kendaraan listrik dalam berbagai skenario dan kondisi.

Hal ini termasuk namun tidak terbatas pada pengujian kinerja, pengujian siklus hidup, pengujian lingkungan, pengujian kompatibilitas elektromagnetik (EMC), pengujian keselamatan dan kepatuhan, dan evaluasi Sistem Manajemen Baterai (BMS). Upaya awal akan memprioritaskan kendaraan roda 2 dan roda 3, selaras dengan luasnya pasar Indonesia untuk moda transportasi tersebut, yang kemudian dilanjutkan dengan kendaraan roda 4 pada tahap berikutnya.

Aliansi ini menggarisbawahi komitmen kedua belah pihak terhadap inovasi, kualitas, dan keberlanjutan, yang bertujuan untuk memastikan bahwa teknologi baterai kendaraan listrik yang dikembangkan dan diterapkan di Indonesia memenuhi standar tertinggi dalam hal keselamatan, efisiensi, dan kepedulian terhadap lingkungan.

Dengan membangun ekosistem yang kondusif untuk adopsi dan inovasi kendaraan listrik, Carsurin dan NBRI siap mengambil langkah signifikan dalam mengurangi emisi karbon dan meningkatkan ketahanan energi nasional, sekaligus memposisikan Indonesia sebagai pemain kunci dalam industri kendaraan listrik global.

Pendiri NBRI, Evvy Kartini menyatakan bahwa kemitraan dengan Carsurin ini merupakan bukti visi bersama kami untuk Indonesia yang berkelanjutan dan maju secara teknologi. Dengan menggabungkan sumber daya dan keahlian, kami menetapkan standar baru untuk pengujian, penelitian, dan pengujian baterai kendaraan listrik. dan inovasi.

“Fasilitas ini bukan sekadar laboratorium; namun merupakan mercusuar kemajuan, melambangkan potensi negara kita untuk mendorong perubahan global dalam industri kendaraan listrik. Bersama-sama, kita mengarah menuju masa depan di mana energi dan teknologi terbarukan menciptakan dunia yang lebih bersih dan berkelanjutan untuk generasi yang akan datang,” beber Evvy.

Di bawah SAA, Carsurin dan NBRI akan berbagi tanggung jawab di berbagai bidang, termasuk keahlian teknis, berbagi pengetahuan, strategi komersialisasi, penentuan posisi pasar, dan kepatuhan terhadap peraturan. Carsurin akan mempelopori investasi dalam belanja modal untuk peralatan pengujian laboratorium dan mengelola operasional laboratorium sehari-hari, sementara NBRI akan menyediakan fasilitas yang diperlukan untuk pengoperasian di fasilitas Indonesian Life Science Center.

“Kemitraan ini juga melibatkan upaya pemasaran dan promosi kolaboratif untuk meningkatkan visibilitas fasilitas laboratorium dan melibatkan beragam klien,” imbuh dia.

Aliansi strategis ini tidak hanya menandakan lompatan menuju pencapaian visi Indonesia untuk menjadi pusat global produksi baterai kendaraan listrik, namun juga mewakili model kolaborasi antara sektor swasta dan lembaga penelitian dalam mendorong prioritas nasional dalam inovasi dan keberlanjutan.