Beranda Safety PAMA SAFE School: Cara Pamapersada Nusantara Dorong Guru SMK Jadi Pahlawan Keselamatan

PAMA SAFE School: Cara Pamapersada Nusantara Dorong Guru SMK Jadi Pahlawan Keselamatan

PAMA Keselamatan
Istimewa

Jakarta, TAMBANG – Kontraktor pertambangan PT Pamapersada Nusantara (PAMA) mendorong guru-guru SMK untuk menjadi Pahlawan Keselamatan di lingkungan sekolah. Inisiatif ini diimplementasikan melalui program PAMA Safe School yang digelar di Tuban, Jawa Timur.

Dalam program tersebut, para guru mengikuti pelatihan langsung terkait pertolongan pertama serta menjadi Junior Instructor melalui skema Training of Trainer (ToT) yang berlangsung selama 10 hari, dari 1 hingga 10 Juli 2025.

Bagi PAMA, kesadaran terhadap Keselamatan, Kesehatan Kerja, dan Lingkungan Hidup (K3LH) perlu ditanamkan sejak dini, termasuk di lingkungan sekolah.

CSR Department Head PAMA, Maidi Irvan, menyampaikan bahwa program ini merupakan bentuk komitmen perusahaan dalam mendukung peningkatan kesadaran keselamatan di dunia pendidikan.

“Kami ingin guru-guru ini jadi agen perubahan di sekolah. Karena keselamatan bukan cuma urusan pabrik atau tambang, tapi harus dimulai sejak dini dari bangku sekolah,” ujar Maidi dalam keterangannya, dikutip Selasa (22/7).

PAMA SAFE School yang merupakan akronim dari Safety, Active, Fit, and Ecofriendly School adalah sebuah inisiatif pendidikan yang mengintegrasikan budaya keselamatan kerja, gaya hidup aktif dan sehat, serta kepedulian terhadap lingkungan dalam aktivitas harian siswa dan sekolah. Melalui pelatihan ini, guru-guru SMK dipersiapkan sebagai champion K3LH di sekolah, sekaligus sebagai ujung tombak edukasi berkelanjutan di lingkungan sekolah mereka masing-masing.

“Program ini juga membekali sekolah dengan dasar kompetensi tanggap darurat, pemetaan risiko, serta koneksi dengan dunia industri melalui kemitraan antara BKK Center sekolah dan unit bisnis PAMA,” imbuhnya.

Pelathan ini diikuti 18 guru dari 17 SMK mitra binaan PAMA. Mereka tak hanya duduk manis mendengar teori, tapi juga praktik langsung, ikut simulasi lapangan, hingga diuji kompetensinya oleh asesor tersertifikasi LSP PAMA. Hasilnya, semua peserta lulus dan pulang dengan sertifikat kompetensi resmi.

Ketua LSP PAMA, Priyo Hariyanto, menyampaikan bahwa sertifikasi tersebut penting dilakukan agar para guru tidak hanya menguasai teori, tetapi juga mampu mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari.

“Sertifikasi ini penting supaya guru tak hanya mengajarkan teori, tapi juga terampil secara praktik dan terstandarisasi. Mereka bisa melatih siswa dan menularkan budaya safety yang positif di sekolah,” ujar Priyo.

Salah satu peserta pelatihan PAMA SAFE School, Sholahuddin merasa beruntung bisa ikut pelatihan ini. Dia mengucapkan terima kasih kepada PAMA dan menyatakan kesiapannya menjadi pelopor K3LH di lingkungan sekolahnya.

“Ilmu yang kami dapat benar-benar berguna. Kami jadi lebih percaya diri mengajarkan keselamatan ke anak-anak. Terima kasih PAMA, kami siap jadi pelopor K3LH di sekolah,” ucap Kepala Sekolah SMKN 3 Tuban ini.

Dengan semangat baru, para guru ini kini siap membawa pulang ilmu dan menginspirasi sekolah-sekolah untuk lebih peduli pada keselamatan. Karena, budaya keselamatan itu harus ditumbuhkan sejak dini, bukan saat sudah bekerja.

Pelatihan ini dirancang supaya para guru bisa jadi Pahlawan Keselamatan di sekolahnya masing-masing. Tak hanya bisa memberi pertolongan pertama, mereka juga disiapkan untuk jadi pelatih internal dan menggerakkan Satgas Safety Sekolah. Harapannya, budaya K3LH bisa hidup di sekolah secara edukatif, aktif, dan berkelanjutan.

Baca juga: Bahlil Serahkan Dokumen 18 Proyek Prioritas Hilirisasi ke Danantara

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini