Beranda Batubara Pekerja Tambang Batu Bara Mogok Massal Selama 5 Hari

Pekerja Tambang Batu Bara Mogok Massal Selama 5 Hari

Kalkuta, India – TAMBANG. Serikat pekerja tambang batu bara di berbagai penjuru India akan menggelar mogok massal selama lima hari berturut-turut mulai hari ini (Selasa, 6/1). Aksi tersebut tentunya akan berdampak pada produksi batu bara India yang mencapai volume 1,5 juta ton per hari, serta mempengaruhi pasokan sumber tenaga pembangkit listrik di negeri itu.

 

Mogok kerja dilakukan mulai shift pertama tanggal 6 Januari 2015 hingga shift ketiga 10 Januari 2015. Langkah ini ditempuh sebagai bentuk protes atas kebijakan pemerintah India yang akan melakukan privatisasi sektor batu bara. Mereka khawatir nasibnya akan semakin terpuruk bila negara melepas campur tangan.

 

The Hindu Business Line melansir bahwa aksi sebesar ini belum pernah terjadi dalam sejarah industri batu bara India. Bahkan ini disebut sebagai aksi industri terbesar sejak tahun 1977. Lima serikat pekerja terkemuka berada di belakang aksi ini, termasuk  Bharatiya Mazdoor Sangh (BMS), Hind Mazdoor Sabha (HMS), dan All India Trade Union Congress (AITUC).

 

Sebelumnya, serikat-serikat buruh sektor batu bara tersebut dilaporkan telah memboikot pertemuan yang diadakan oleh Menteri Batu Bara India. Mereka mengklaim bahwa pemerintah secara sepihak mengambil kebijakan privatisasi tanpa berdialog dengan pekerja, dan tanpa persetujuan Majelis Negara (Rajya Sabha).

 

Sekretaris Jenderal Federasi Pekerja Tambang  India, SQ Zama menyebut hampir 100% pekerja Coal India Limited (CIL) ikut dalam aksi mogok ini. “Hanya beberapa pekerja layanan darurat yang tetap melaksanakan tugasnya,” ujarnya.

 

CIL adalah BUMN yang memproduksi lebih dari 80% batu bara untuk kebutuhan domestik. Selain pekerja CIL, sebagian besar pekerja tambang Singareni Collieries Company Ltd (SCCL) juga ikut dalam pemogokan.

 

“Kami berharap situasi ini dapat diselesaikan dengan cara damai. Saat ini masih terlalu dini untuk mengestimasikan dampak kerugian yang akan timbul,” ungkap Sutirtha Bhattacharya, direksi CIL, seperti dikutip Press Trust of India, Selasa (6/1).

 

Ia menyesalkan pilihan aksi yang diambil serikat pekerja untuk mogok masal. Menurutnya pihak Coal India telah berupaya meyakinkan mereka agar mempertimbangkan kepentingan nasional dan membatalkan rencana mogok. Bahkan, sekarang pun upaya persuasif masih terus dilakukan agar pemogokan tak berlanjut.

 

Pihak CIL telah mengantisipasi pemogokan ini dengan mengirim tambahan volume pasokan ke pembangkit-pembangkit listrik, dengan harapan bisa meredam dampaknya pada pasokan listrik.