Beranda ENERGI Energi Terbarukan Pemerintah Dorong Investor Asing Pasok Listrik Daerah Terpencil

Pemerintah Dorong Investor Asing Pasok Listrik Daerah Terpencil

Foto Istimewa

Jakarta – TAMBANG. Pemerintah berharap investor asing bisa ikut terlibat dalam program melistriki daerah-daerah terpencil di Indonesia. Prioritas akan diberikan kepada pengembang energi baru terbarukan.

 

“Kami memang sedang melaksanakan program pembangunan listrik di daerah terisolir dan terpencil,” kata Rida Mulyana, Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan Konservasi Energi (EBTKE) di Jakarta, Jumat (9/10).

 

Untuk mempercepat program pemerataan listrik tersebut, maka pemerintah mengundang partisipasi dari pihak swasta, termasuk bantuan asing.

 

“Bantuan internasional sangat diharapkan salah satu contohnya dari Amerika Serikat. Lebih ke percepatan pengembangan energi baru terbarukan daerah terpencil,” ia berujar.

 

Sebagai langkah menarik investor, pemerintah kina sedang menyiapkan aturan baru terkait feed in tariff atau harga jual listrik ke PLN, sehingga kapasitas listrik dari energi baru bisa meningkat.

 

“Penambahan kapasitas jadi perhatian kami. Ada beberapa aturan yang sedang kami poles seperti perbaikan feed in tarif supaya narik investor,” pungkasnya.

 

Saat ini rasio elektrifikasi Indonesia baru mencapai angka 86,39%, dengan kapasitas listrik terpasang 53.535 Mega Watt (MW). Itupun sebarannya tidak merata, sehingga ada beberapa daerah yang rasio elektrifikasinya masih di bawah 50%.

 

Menteri ESDM Sudirman Said sebelumnya juga mengakui bahwa sumber energi baru dan terbarukan menjadi salah satu kontributor penting. Saat ini sekitar 8.400 MW listrik sudah dihasilkan dari energi baru terbarukan, jumlahnya pun terus bertambah. pembangkit listrik dari energi terbarukan itu sebagian besar berasal dari air, bioenergi, dan panas bumi. Selain itu ada pula sumbangan dari tenaga surya dan angin.

 

“Sekurang-kurangnya 45.707 rumah tangga mendapat aliran listrik dari sumber energi baru terbarukan,” Sudirman memaparkan.