Beranda ENERGI Energi Terbarukan Pemerintah Kembangkan Energi Terbarukan untuk Daerah Terpencil

Pemerintah Kembangkan Energi Terbarukan untuk Daerah Terpencil

Foto Istimewa

Jakarta – TAMBANG. Sepanjang tahun 2014 lalu, pemerintah berhasil membangun 37 unit Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di kawasan perbatasan dan pulau terluar. Proporsi pembangkitan listrik dari energi baru terbarukan pun sudah melebihi angka 20%.

 

Dalam catatan Dirjen Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE) – Kementerian ESDM, Rabu (21/1), kapasitas total PLTS itu mencapai 1.470 kilowatt (kW). Listrik yang dihasilkan itu mampu menerangi rumah milik 6.116 kepala keluarga.

 

Di luar kawasan perbatasan dan pulau terluar, pemerintah juga membangun pembangkit listrik dari energi terbarukan untuk melistriki 15.086 KK. Sebanyak 3.341 kW listrik dihasilkan dari PLTS, Pembangkit Listrik Tenaga Mikro-Hidro (PLTMH), dan Pembangkit Listrik Tenaga Hibrida yang dibangun pemerintah itu.

 

Sedangkan dari bioenergi, kapasitas listrik yang dihasilkan tahun lalu adalah sebesar 2500 kW. Di samping listrik, ada pula produksi biogas dengan kapasitas volume 2.064 meter kubik perhari.

 

Secara keseluruhan, ada tambahan 628 megawatt (MW) kapasitas pembangkitan listrik dari energi baru terbarukan di tahun 2014. Dengan demikian, listrik yang dihasilkan dari energi baru terbarukan berjumlah total 11.306,18 MW.

 

Dari jumlah tersebut, sebagian besarnya sudah masuk dalam listrik jaringan (on grid). Sementara hanya 1.775,65 MW saja yang berada di luar jaringan (off grid).

 

Rilis yang dimuat dalam situs resmi Ditjen EBTKE itu pun menyebut kontribusi pembangkit listrik energi baru terbarukan sudah mencapai 21,8% dari total keseluruhan kapasitas terpasang pembangkit listrik nasional yang jumlahnya 51.981 MW.