Beranda ENERGI Kelistrikan Pemerintah Komit Tarif Listrik Tidak Naik Sampai Akhir Tahun

Pemerintah Komit Tarif Listrik Tidak Naik Sampai Akhir Tahun

A worker walks past a transformer station at Wujing Thermal Power Plant of Shanghai Electric Power Company Tuesday June 22, 2004 in Shanghai, China. The 1958-built coal firing plant has the generating capacity of 1000 megawatts and is responsible for supplying southwest of city of Shanghai. China's commercial capital, Shanghai, plans to spend more than 100 billion yuan (US$12 billion) on doubling its electricity generating capacity by 2010, to alleviate shortages that are slowing production and prompting complaints from foreign investors. Shanghai will face a shortage of 2.2 million kilowatts between June and September, an official notices said. (AP Photo/Eugene Hoshiko)

Jakarta-TAMBANG.Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Ignasius Jonan menegaskan komitmen Pemerintah untuk tidak menaikan tariff listrik sampai akhir tahun. Bahkan pemerintah menurut Menteri jonan mendorong agar tarif listrik semua golongan pelanggan dapat turun dengan langkah-langkah efisiensi yang dilakukan PT PLN (Persero). Komitmen pemerintah ini sejalan dengan instruksi Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo yang memutuskan, tarif listrik itu tidak ada penyesuaian apapun juga mulai 1 Juli hingga 31 Desember 2017.

“Ya, masih Pemerintah masih berkomitmen (untuk tidak menaikkan tarif listrik), Presiden dan kita semua berusaha untuk tidak menaikkan tarif listrik sampai akhir tahun ini, jadi kalau bisa tarif listrik turun,” tandas Menteri Jonan terkait tariff listrik, Senin (4/9)seperti dilansir www.esdm.go.id.

Oleh karenanya Menteri Jonan meminta PLN untuk melakukan efisiensi termasuk harga bahan baku sumber energi yang dipergunakan. “PLN wajib melakukan efisiensi energi, ini sudah komitmen besar dari PLN untuk melakukan efisiensi, sehingga kalau biaya produksi berubah-berubah masih bisa ditangani. Sebenarnya yang fluktuatif itu energi primer, seperti batubara, minyak, dan gas. Gas sudah kita atur sudah buat regulasi dimana harganya itu bisa dijangkau,” tegas Jonan.

Salah melakukan efisiensi, Menteri Jonan juga meminta PLN untuk mengendalikan tata kelola dan manajemen kelistrikan seperti proses pemeliharaan. “Salah satu pos yang akan terkena proses efisiensi adalah soal pemeliharaan namun bukan mengurangi pemeliharaan, tapi membuat biaya pemeliharaan menjadi lebih kompetitif dan efisien, tanpa mengurangi apa yang harus dipelihara,” tandas Menteri Jonan.

Mantan Menteri Perhubungan juga memastikan komitmen Pemerintah untuk melistriki daerah yang belum diterangi listrik khusus 2.500 desa. “Kita memberikan penerangan desa belum berlistrik dengan program pra elektrifikasi, penyediaan lampu surya hemat energi secara gratis. Dalam tahun ini dilakukan melalui APBN bukan PLN. Program tersebut 2 tahun mestinya selesai,” terang Jonan.

Jonan pun melanjutkan ini dilakukan dengan menggunakan jaringan PLN, tapi jika tidak ada jaringan PLN maka kita pasang instalasi sendiri. Masih ada 10 ribu desa lagi yang listriknya tidak cukup, dan belum dialiri semua. “Saya baru minggu lalu dari pulau Rupat berbatasan dengan Malaysia juga dari 12 ribu KK, 9.000 sudah dialiri listrik dari jaringan PLN dan PLN juga sudah berkomitmen di 2019 semua akan ada jaringan listrik. Kalau tidak ada jaringan listrik di 2500 desa maka kita pasang sollar system pake lampu dulu, dan ini prioritas pemerintah,”tandasnya.