Beranda Tambang Today Pemkab Bolmong; Banjir Dipicu Aktivitas Pertambangan Tidak Berizin

Pemkab Bolmong; Banjir Dipicu Aktivitas Pertambangan Tidak Berizin

Jakarta,TAMBANG,-Banjir yang disertai lumpur melanda desa Bakan, Kecamatan Lolayan, Kabupaten Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara pada Selasa (12/8) dengan ketinggian 50–60 sentimeter. Luapan Sungai Bolaang, Sungai Tapa’gale, Lolotut merendam rumah-rumah warga di Dusun I dan II Desa Bakan bahkan menutup jalur penghubung Desa Bakan–Desa Matali Baru.

Pasca bencana banjir tersebut, Wakil Bupati Bolaang Mongondow (Bolmong) Dony Lumenta meninjau langsung lokasi banjir pada Rabu (13/8). Wakil Bupati didampingi Wakil Ketua DPRD Bolmong Febrianto Tangahu, Asisten II Renti Mokoginta, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH), BPBD, Dinas Sosial, Dinas PUPR, Satpol PP, Camat Lolayan, Pemerintah desa Bakan. Turut serta pula tim dari PT J Resources Bolaang Mongondow (JRBM). Tim yang berkunjung ini memantau kondisi sungai dan gorong-gorong yang kerap meluap saat hujan deras.

Wakil Bupati dalam peninjauan ini kemudian mengidentifikasi penyebab banjir. “Banjir yang disertai lumpur ini dipicu aktivitas pertambangan yang dilakukan sekelompok orang,” urai Dony.

Ia juga meminta tim gabungan Pemkab untuk menjadwalkan penelusuran aliran Sungai Bolaang hingga ke hulu. Setelah itu tim akan mengadakan rapat setelah acara HUT RI.

Wakil Ketua DPRD Bolmong, Febrianto Tangahu, menyampaikan apresiasi atas respon cepat pemerintah daerah. Ia pun mendorong agar pertemuan dengan seluruh pemangku kepentingan untuk membahas pembangunan infrastruktur penunjang. “Harapan saya, semua stakeholder hadir, baik pemerintah maupun pihak perusahaan, agar solusi yang diambil bisa menyeluruh,” ujarnya.

Sementara itu, DLH Bolmong melalui Kabid Penataan, Perlindungan, dan Pengelolaan Lingkungan Hidup serta Peningkatan Kapasitas, Erni Tungkagi, mengingatkan pentingnya melihat masalah ini secara proporsional. Menurutnya, berdasarkan dokumen dan fakta lapangan, pengelolaan lingkungan penambangan resmi oleh JRBM relatif terkontrol, berbeda dengan aktivitas lain di sekitar wilayah tambang yang tidak berizin.

Sejak awal kejadian, PT JRBM langsung menurunkan satu unit excavator, dua grader dan satu water truck untuk membersihkan material banjir Sungai Bolaang yang meluap di jalan nasional Bakan–Matali Baru. Alat berat itu bekerja membersihkan jalur yang tertutup lumpur sehingga akses warga segera pulih.

General Manager Eksternal Relation dan Security PT JRBM, Andreas Saragih, mengatakan bahwa pihaknya membantu pembersihan. “JRBM juga siap berkoordinasi dengan Pemkab dan jajaran untuk mencari solusi terbaik agar masalah banjir ini tidak terulang,” ujarnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini