Jakarta-TAMBANG. Tim penyidik kepolisian mulai memecahkan misteri penembahkan kantor Kementerian ESDM di Jalan Rasuna Said. Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabagpenum) Divhumas Polri Kombes Suharsono mengatakan, kemungkinan besar pelakunya menggunakan senjata rakitan berkaliber sembilan mm.
Menurutnya kesimpulan itu didapat dari hasil pengujian terhadap satu proyektil yang menjadi barang bukti kasus tersebut. “Anak peluru yang ditemukan berkaliber 9 mm dengan bobot 8 gram sehingga diperkirakan anak peluru ditembakkan melalui laras senjata berkaliber 9 mm,” ujar Suharsono di Jakarta, Senin (14/9).
Polisi juga menyimpulkan bahwa penembakan dilakukan pelaku dari arah Jembatan Layang Casablanca dengan jarak 35,83 meter. “(Penembakan dilakukan) dari fly over Casablanca dengan jarak 35,83 meter ke gedung, jadi bukan berjarak 40 meter,” katanya.
Akibat kejadian tersebut, kaca jendela dengan ketebalan tiga mm di ruangan staf khusus Kementerian ESDM Widyawan Prawiraatmadja berlubang. Hingga kini, pihak Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Mabes Polri masih memeriksa proyektil tersebut. Sementara beberapa saksi termasuk pengguna ruangan yang menjadi sasaran tembak, Widyawan Prawiraatmadja sudah diperiksa.
Peristiwa penembakan oleh orang tidak dikenal di Gedung Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) terjadi pada Kamis (10/9) pukul 12.00 WIB. Penembakan menyasar kaca jendela lantai 4 ruang kerja Staf Khusus Kementerian ESDM Widyawan Prawiraatmadja.
Sementara Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Mohammad Iqbal menegaskan sasaran tembak jauh dari ruangan Menteri ESDM Sudirman Said.