Jakarta, TAMBANG – PT PLN Energi Primer Indonesia (EPI) telah menyerap 1,5 juta ton biomassa hingga Agustus 2025. Jumlah ini digunakan untuk mendukung program co-firing di Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU). Hal ini disampaikan langsung oleh Direktur Utama PLN EPI, Rakhmad Dewanto.
“Realisasi kita sampai bulan ini kurang lebih memang masih baru sekitar 1,5 juta,” ungkap Rakhmad dalam Bioenergy – Biomass Opportunity Workshop, Training, and Field Trip di Jakarta, dikutip Rabu (3/9).
Pada tahun 2025, PLN EPI menargetkan penyerapan biomass untuk co-firing sebesar 3 juta ton. Rakhmad optimis target tersebut dapat tercapai dengan mengandalkan beberapa strategi seperti menjalin dengan sejumlah mitra dan Kementerian Pertanian.
“Strateginya adalah kita bekerja sama dengan seluruh mitra yang ada, ya. Kita sudah punya MOU dengan Kementerian Pertanian yang terkait dengan pengembangan biomassa dari hutan tanaman energi,” imbuh Rakhmad.
Rakhmad menyampaikan, pihaknya sudah menanam 970 ribu tanaman energi dengan total lahan saat ini mencapai 700 hektare. Tanaman tersebut bisa dipanen sekitar dua tahun kemudian.
“Kita sudah menanam hampir 700 hektare. Potensinya sekitar 970 ribu tanaman. Nah itu, mudah-mudahan, kan sekarang masih ditanam ya, nanti mudah-mudahan bisa ada hasilnya beberapa 2 tahun ke depan,” beber dia.
Pada tahun 2024, PLN EPI berhasil menyerap 1,65 juta ton biomassa untuk co-firing di 47 PLTU. Biomassa tersebut berasal dari berbagai sumber, seperti serbuk gergaji, ranting kayu, dan limbah kelapa sawit. “Yang sudah co-firing 2024 itu ada 47 (unit PLTU), tahun ini targetnya 52 (unit PLTU) imbuh Rakhmad.
Co-firing PLTU dengan biomassa bertujuan untuk mendukung transisi energi dan mengurangi emisi karbon dari pembakaran batu bara.
Baca juga: ABB Dan PLN Suku Cadang Sepakat Perpanjang Kolaborasi