Beranda Mineral Permintaan Bauksit dan Aluminium Diramal Naik Tajam

Permintaan Bauksit dan Aluminium Diramal Naik Tajam

Tambang bauksit Amrun, Queensland, milik Rio Tinto. Sumber foto: couriermail.com.au

TAMBANG, JAKARTA. KEBUTUHAN Cina akan mineral mentah untuk smelter aluminium dan industri pengolahan aluminanya membuat perusahaan tambang bauksit, seperti Rio Tinto, akan mendapat jaminan pasar selama 15 tahun. Koran Australia, Sidney Morning Herald, dalam terbitannya hari ini menyebutkan, permintaan dunia akan bauksit telah tumbuh dengan cepat.

 

 

Menurut ramalan perusahaan raksasa pertambangan, Rio Tinto, permintaan aluminium dalam jangka pendek dan panjang akan tumbuh 4% setahun. Ali Barrios, yang menjalankan unit aluminium milik Rio Tinto mengatakan, Rio Tinto telah membelanjakan modal hingga US$ 1,9 miliar, untuk menangkap peluang kenaikan tumbuhnya permintaan aluminium itu.

 

 

‘’Bauksit memiliki cerita berbeda,’’ lanjutnya. ‘’Permintaan Cina akan bauksit diramal naik tajam dalam 15 tahun ke depan. Ini peluang yang harus kami tangkap,’’ lanjutnya. Proyek tambang bauksit Amrun di semenanjung Cape York, Queensland, yang mendapat persetujuan produksi tahun lalu, akan menghasilkan 23 juta ton pada 2019. Produksi Amrun akan menggantikan anjloknya produksi bauksit Rio Tinto akhir-akhir ini, dan akan menambah produksi 10 juta ton setahun.

 

 

Cina telah meningkatkan impor tahunannya, dari 2,2 juta ton menjadi 50 juta ton setahun, karena volume dan kualitas produksi bauksit dalam negeri yang terus menurun. Dengan adanya masalah pada tambang bauksit di Malaysia, serta pelarangan ekspor mineral mentah oleh Indonesia, Australia akan mendapatkan keuntungan. Ekspor bauksit Australia diperkirakan tumbuh rata-rata 36% setahun, di antara tahun fiskan 2018 hingga 2021.

 

 

Harga aluminium tumbuh 3,3% tahun ini, setelah anjlok 19% tahun lalu di Bursa Logam London. Ini penurunan terbesar sejak 2008. Harga diperkirakan bakal tertekan pada semester kedua, karena adanya tambahan kapasitas dari pabrik baru, serta kembali beroperasinya pabrik yang sudah lama macet.

 

 

Kapasitas industri pengolahan aluminium di Cina diperkirakan akan turun pada 2016, akibat melambatnya sektor konstruksi, yang selama ini menjadi pemakai terbesar aluminium. Cina akan menambah kapasitas produksi 3 juta ton tahun ini. Tahun 2015 lalu penambahannya 3,9 juta ton.

 

 

Bauksit merupakan mineral mentah, yang bisa diolah menjadi alumina, bahan pokok aluminium.