Beranda ENERGI Migas Pertagas Salurkan 85 MMSCFD Gas ke Petrokima Gresik

Pertagas Salurkan 85 MMSCFD Gas ke Petrokima Gresik

Jakarta-TAMBANG. PT Pertamina gas (Pertagas) dan PT Petrokimia Gresik (PKG) menandatangani perjanjian pengangkutan gas bumi sebesar 85 juta kaki kubik per hari (MMSCFD) melalui pipa open access East Java Gas Pipeline (EJGP) milik pertagas. Penandatanganan yang dilakukan pada hari Rabu (07/10) itu dilakukan oleh Presiden Direktur Pertagas, Hendra Jaya dan Presiden Direktur PT Petrokimia Gresik, Hidayat Nyakman.

 

Rencananya gas akan mulai disalurkan dari lapangan MDA dan MBH milik Husky  CNOOC Madura Limited. Sedangkan gasnya sendiri akan digunakan untuk memenuhi pasokan pabrik amoniak-urea II milik PKG yang diperkirakan selesai pada 2017. Penyaluran tambahan gas sendiri akan dimulai pada 2017 hingga 2026. Dari sisi pasokan gas, PKG telah memiliki perjanjian jual beli gas bumi (PJBG) langsung dengan Husky.

 

Presiden Direktur PT Pertamina Gas, Hendra Jaya, mengatakan perjanjian kerjasama seperti ini baik untuk ketahanan pangan dan energi. Selama ini Pertagas telah mengalirkan sekitar 60 MMSCFD gas ke pabrik eksisting milik PKG. “Mudah-mudahan tidak ada masalah dalam penyaluran. Kami berusaha sebaik-baiknya dari reliability tersebut,” ujarnya.

 

Pipa milik Pertagas ini mampu menyalurkan gas hingga 600 juta kaki kubik per hari. Sedangkan kapasitas yang baru dipakai saat ini hanya 320 juta kaki kubik per hari padahal masa pemakaiannya bisa mencapai 2030. Maka dari itu Hendra berharap ke depan ada lagi perusahaan yang menggunakan pipa milik Pertagas.

 

Untuk memastikan penyaluran gas ke pabrik baru PKG berjalan lancar, Pertagas akan mengembangkan pipa open access looping baru di EJGP. Adapun titik terima gas dari Pagerungan dan melalui tiga ruas pipa EJGP. Yaitu Pengerungan-ORF Porong (28 inchi), ORF Porong – Gresik (28 inchi) dan Gresik – PKG (10 inchi). Pertagas juga akan mengembangkan pipa looping di ruas Gresik – PKG dengab diameter 12 inchi sepanjang 4,65 km dengan kapasitas maksimal 100 MMSCFD.

 

Direktur utama PT Petrokimia Gresik Hidayat Nyakman  menyambut baik perjanjian kerjasama ini. Menurutnya minat PKG untuk menggunakan pipa milik Pertagas sudah berlangsung lama namun belum sempat direalisasikan karena belum ada perjanjian bisnis yang mengikat. Rencananya Pabrik Amoniak-Urea II akan memproduksi Amoniak sebanyak 2.000 Metric Ton/Day dan Urea sebanyak 1.725 Metric Ton/Day

 

“Pembangunan pabrik barunya saat ini sudah mencapai 21 persen. Dengan dukungan penuh dari Pertagas kami yakin kedepannya pabrik Amoniak-Urea II akan dapat beroperasi dengan baik. Penambahan produksi pupuk dari PKG diharapkan dapat memperkuat ketahanan pangan Indonesia,” lanjut Hidayat.