Beranda Mining Services Pertamina Kuasai 60 Persen Pasar Pelumas Nasional

Pertamina Kuasai 60 Persen Pasar Pelumas Nasional

Menguasai 60% pasar pelumas nasional, PT Pertamina Lubricants terus lakukan pengembangan produk yang sesuai dengan kebutuhan mesin-mesin industri. Saat ini Pertamina Lubricants juga sedang melakukan pengembangan produk dan layanan purna jual.

 

Pengembangan produk terus dilakukan guna menjawab kebutuhan pelumas bagi mesin-mesin industri, walaupun Pertamina Lubricants baru didirikan menjadi anak usaha Pertamina pada 30 September 2013 lalu.

 

Sebagaimana yang disampaikan oleh Presiden Direktur PT Pertamina Lubricants, Supriyanto. D.H, Pertamina Lubricants melakukan pengembangan produk pelumas sesuai dengan teknologi inovasi mesin yang dikeluarkan berdasarkan Original Engine Manufactur (OEM), sehingga ada kecocokan antara karakteritik pelumas dengan mesin. Menurutnya, pengembangan produk tidak bisa dilakukan tanpa mengetahui perkembangan teknologi mesin.

 

“Kualitas sudah pasti hal utama yang mengantarkan Pertamina Lubricant menguasai 60% pangsa pasar pelumas nasional,” ucapnya.

 

Kehati-hatian dalam mengeluarkan produk pelumas merupakan hal yang mutlak, Supriyanto menilai hal ini berkaitan dengan performa kinerja mesin. Jika saja salah mengeluarkan produk pelumas, maka kinerja mesin dapat berjalan tidak maksimal bahkan rusak dan akan berujung pada kerugian yang besar bagi industri yang menggunakan produk pelumas tersebut.

 

Dari 60% pangsa pasar pelumasnya, Supriyanto mengaku, industri pertambangan adalah salah satu pasar terbesar Pertamina Lubricants dan telah dipercaya sebagai produsen pelumas oleh banyak perusahaan tambang nasional.

 

Di tengah kondisi sektor pertambangan nasional yang sedang lesu akibat jatuhnya harga komoditas, Pertamina Lubricants tidak hanya memberikan produk-produk pelumas yang berkualitas namum pihaknya juga memberikan layanan purna jual kepada industri pertambangan.

 

Pasalnya, di saat harga komoditas tambang sedang lesu, membuat perusahaan tambang melakukan perawatan dan pemeliharaan yang rutin guna menjaga performa mesin produksi. Kinerja produksi 24 jam di industri pertambangan dapat membuat kinerja mesin menjadi tidak optimal dan berujung pada kerusakan. Hal ini tentu memberatkan industri tambang yang tengah melakukan efisiensi.

 

“Guna membantu pelanggan, kami memiliki layanan purna jual dengan melakukan update knowledge,” kata Supriyanto.

 

Dia menjelaskan update knowledge merupakan komitmen Pertamina Lubricant dalam memberikan layanan yang optimal kepada pelanggan guna membantu industri pertambangan dalam mengoperasionalkan mesin sehingga kinerja mesin menjadi lebih optimal.

 

“Update knowledge terdiri dari layanan ‘Oil Clinic’ yang membantu industri guna mengidentifikasi kerusakan mesin, sehingga kerusakan dapat segera ditangani tanpa harus menghentikan kegiatan produksi dengan memakan waktu yang lama,” jelasnya.

 

Selain itu, Pertamina Lubricant juga menyediakan sekolah singkat bagi pelanggan dengan mendatangkan ekspertise. Sehingga pelanggan dapat menambah pengetahuan teknis dari operasional mesin hingga handling. Ini semua, lanjut Supriyanto didedikasikan untuk pelanggan dan layanan ini gratis.

 

“Bahkan kami juga memiliki layanan untuk menangani limbah pelumas di industri pertambangan. Sehingga industri tinggal fokus saja pada kegiatan bisnisnya,” lanjut Supriyanto.

 

PT Pertamina Lubricants sendiri sesungguhnya sudah lebih dari 50 tahun memberikan pelayanan kepada pelanggan baik di sektor otomotif maupun industri. Dengan pengalaman yang dimilikinya, Pertamina Lubricants mampu untuk merespon perkembangan pasar yang kian kompetitif.

 

Untuk produk pelumas industri, Supriyanto mengaku pihaknya telah keluarkan Meditran SMX Plus dan Meditran SX Ultra. Itu saja tidak cukup, dia mengatakan Pertamina Lubricants juga memberikan jaminan pasokan yang di dukung oleh 160 distributor.

 

Tidak cuma jago kandang, Pertamina Lubricant lanjut dia juga telah menyasar sektor pertambangan di luar negeri. “Saat ini kami sedang lakukan tes pelumas di salah satu perusahaan tambang di Australia untuk melihat kualitas pelumas Pertamina,” ungkapnya.

 

Selain di Australia, Pertamina Lubricant sebelumnya juga telah berhasil melebarkan sayap pasar pelumas untuk otomotif di luar negeri, beberapa diantaranya adalah Thailand, Jepang, China dan Afrika. Supriyanto mengaku Pertamina Lubricant terus melakukan upaya untuk melakukan inovasi. Hingga saat ini pihaknya juga tengah menjalin kerjasama dengan tim ahli di Jerman untuk kembangkan pelumas khusus hidrolik. “Sekarang dalam tahap test laboratorium guna mengetahui kualitas pelumas,” pungkasnya.