Beranda CSR Pertamina Latih Warga Bikin Kerajinan Tangan Dari Sampah

Pertamina Latih Warga Bikin Kerajinan Tangan Dari Sampah

Jakarta, TAMBANG – Program CSR (Corporate Social Responsibility) Pertamina RU VI Balongan  gelar pelatihan pengolahan dan daur ulang sampah, untuk warga sekitar pada 8-9 Januari lalu.

 

Kegiatan yang berlangsung di Kantor Kuwu Desa Majakerta, Kecamatan Balongan, Kabupaten Indramayu ini, diikuti puluhan peserta yang terdiri warga Desa Majakerta, pengurus tiga bank sampah dan pengrajin sampah yang merupakan binaan CSR Pertamina RU VI Balongan.

 

Unit Manager Communication, Relation & CSR Pertamina RU VI Balongan Eko Kristiawan mengatakan, pelatihan ini digelar dengan tujuan untuk memberikan pemahaman dan keterampilan kepada masyarakat, agar mempunyai skill dalam memanfaatkan  sampah dari bungkus produk (anorganik) yang jika dibuang atau dibakar hanya akan membuat kotor dan mencemari lingkungan. Namun apabila dibuat kerajinan tangan akan memiliki nilai ekonomis yang tinggi serta bisa membantu menjaga kebersihan lingkungan.

 

“Sampah plastik ini jika dibuang akan mengotori lingkungan, bahkan merusak lingkungan karena sulit diurai, dengan pelatihan ini kami harapkan bisa memberikan keterampilan bagaimana membuat kerajinan tangan dari sampah sehingga bisa memberikan manfaat pada  lingkungan dan nilai tambah secara ekonomi,” ujar Eko, dalam keterangan resminya, Jumat (11/1).

 

Sementara itu, Kuwu Desa Majakerta Suradi menyampaikan terima kasihnya kepada Pertamina RU VI Balongan yang tetap berkomitmen membantu memberikan pelatihan dan program pemberdayaan lainnya melalui program CSR. Sehingga bisa membantu warga memiliki peluang usaha sehingga berimbas pada peningkatan pendapatan warga.

 

Suradi menuturkan, pelatihan membuat kerajinan tangan dari limbah plastik dan membuat kompos ini sangat berguna, sebab masyarakat bisa memperoleh pendapatan tambahan melalui produk yang dihasilkan nanti.

 

Pada pelatihan ini, CSR RU VI Balongan menghadirkan tim Desa Wisata Sukunan Yogyakarta sebagai instruktur pelatihan. Pada hari pertama pelatihan, warga diajarkan tentang sistem pengelolaan sampah, pelatihan membuat briket arang dari sampah organik, dan pelatihan membuat sampah kaca menjadi batako. Sementara di hari kedua, kegiatan diisi dengan pelatihan daur ulang sampah kertas, pelatihan pembuatan kompos,  serta cara membuat batako dari sampah sterofoam.