Beranda ENERGI Migas Pertamina Tak Impor Solar Selama Dua Bulan

Pertamina Tak Impor Solar Selama Dua Bulan

Jakarta-TAMBANG. Terhitung dari Februari hingga Maret 2015, PT Pertamina (Persero) sudah tidak mengimpor produk Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis solar akibat menurunnya konsumsi di masyarakat.

 

Vice President Fuel Marketing Pertamina, Muhammad Iskandar menjelaskan konsumsi solar bersubsidi berkurang signifikan, dari 43 ribu kilo liter (kl) menjadi 37 ribu kl.

 

“Konsumsi minyak solar turun signifikan. Hampir 7.000 kilo liter per hari,” ujar Iskandar kepada wartawan saat ditemui di Gedung DPR/MPR, Senayan, Jakarta, Senin (06/04).

 

Iskandar mengatakan, seluruh kebutuhan solar saat ini masih bisa dipasok dari kilang dalam negeri. “Kita sampai tidak impor solar dari 2 bulan yakni di Februari-Maret, selain konsumsinya turun, stok di tangki timbun juga masih cukup banyak,” ujarnya.

 

Turunnya konsumsi solar ini salah satunya karena turunnya geliat industri tambang dalam negeri, terutama tambang batu bara yang banyak tutup, akibat turunnya harga.

 

“Solar turun dugaan saya karena banyak tambang batu bara yang tutup, sehingga mobilitas truk-truk angkutan tambang berkurang. Tapi ini khusus solar subsidi saja ya, karena solar non subsidi saya nggak punya datanya. Pada 2014 konsumsi solar subsidi rata-rata mencapai 43.000 KL per hari, sekarang ini turun hanya 37.000 KL per hari,” tutupnya.

 

Selain solar, kata Iskandar, konsumsi produk BBM jenis Premium turut mengalami penurunan. Untuk premium, turun 6.000 KL per hari, ini karena sebagian besar konsumen pindah ke Pertamax.  “Namun kebutuhan Premium dalam negeri tetap dipenuhi melalui impor,” kata dia.