Beranda ENERGI Migas Pertemuan Produsen Minyak Sepakat Kurangi Produksi

Pertemuan Produsen Minyak Sepakat Kurangi Produksi

TAMBANG, ALJIER. PERTEMUAN beberapa negara produsen minyak di ibukota Aljazair, Aljier, kemarin membuahkan kesepakatan untuk mengurangi produksi. Inilah untuk pertama kalinya terjadi kesepakatan pemangkasan produksi dalam delapan tahun terakhir. Negara anggota OPEC sepakat menjaga produksi minyak di kisaran 32,5-33 juta barel per hari.   Saat ini, produksi minyak OPEC sekitar 33,4 juta barel per hari. Untuk pengurangan itu, Saudi Arabia diharapkan menyumbang terbanyak, yakni dipangkas 350.000 barel per hari. Produsen lainnya juga akan dikurangi, tapi hitungannya belum rinci.  

 

Kesepakatan yang dicapai para produsen minyak itu mengagetkan pasar. Mereka tak menyangka akan berhasil dicapainya kesepakatan. Harga minyak pun terpengaruh. Kamis sore kemarin, harga minyak Brent, naik 37 sen menjadi US$48,32 per barel. Harga minyak andalan Amerika Serikat, West Texas Intermediate, naik menjadi $46,87 per barel. Kenaikan harga minyak itu mendongkrak harga saham perusahaan minyak dan gas di seluruh dunia. Di Australia, misalnya, indeks harga saham perusahaan energi naik 5,7%, kenaikan terbesar sejak pertengahan April. Origin Energy, Santos, dan Beach Energy, harga sahamnya naik 7%.  

 

Organisasi Negara Pengekspor Minyak, OPEC, memelopori pertemuan produsen minyak, demi naiknya harga minyak. Sejak harga minyak ambruk, dua tahun lalu, negara-negara produsen minyak banyak yang keuangannya jadi sakit. Venezuela, Saudi Arabia, Nigeria, merupakan anggota OPEC yang APBN-nya masih sangat mengandalkan pemasukan dari minyak.   Untuk mengurangi produksi minyak juga tidak mudah, karena adanya perpecahan di internal OPEC. Iran, misalnya, lebih mementingkan merebut kembali pasar minyaknya seperti sebelum embargo, ketimbang harga minyak yang tinggi. Sebaliknya Saudi Arabia dan Venezuela ingin harga minyak tinggi, bila perlu dengan mengurangi produksi. OPEC terakhir mencapai kesepakatan mengurangi produksi minyak adalah pada 2008.

 

  Pengurangan produksi ini juga menunjukkan terjadinya pergeseran strategi yang dipelopori Saudi Arabia. Dalam strategi ini, yang lebih dipentingkan adalah pangsa pasar, ketimbang harga. Harga minyak murah akan membuat produsen berbiaya tinggi, seperti produsen minyak serpih dan minyak pasir, bangkrut.   Dengan kesepakatan baru, produksi berkurang 240.000 barel – 740.000 barel per hari. Agustus lalu, OPEC memompa 33,24 juta barel minyak per hari.  

 

Kata Menteri Negara Sumber Daya Minyak Nigeria, Emmanuel Ibe Kachikwu, OPEC akan mendirikan komite untuk merundingkan bagaimana pengurangan minyak dilakukan. November depan, saat berlangsung pertemuan menteri perminyakan di Wina, hasil komite ini akan dilaporkan.   Keberhasilan terhadap pertemuan ini sangat tergantung pada bagaimana kesepakatan ini dijalankan.

 

Para analis perminyakan memperkirakan, diperlukan 700.000 – 1 juta barel per hari, agar kesepakatan pengurangan produksi itu berdampak. Bila tidak, pengurangan itu malah sia-sia.