Beranda Batubara Perusahaan Filipina Incar Batu Bara Rusia dan Australia

Perusahaan Filipina Incar Batu Bara Rusia dan Australia

Salah satu pembangkit listrik milik Aboitiz Energy. Sumber foto: Finance Asia.

Salah satu pembangkit listrik milik Aboitiz Energy. Sumber foto: Finance Asia

 

MANILA, TAMBANG. UNIT usaha di bidang energi milik Aboitiz Equity Ventures, Manila, yang mengoperasikan pembangkit listrik 300 MW, mengincar batu bara dari Australia dan Rusia sebagai sumber utama pasokannya.

 

Media Business World dari Manila, dalam terbitannya kemarin memberitakan bahwa Aboitiz, selain telah mulai mengoperasikan pembangkit listriknya yang berkapasitas 300 MW, juga tengah membangun tiga pembangkit berbahan bakar batu bara lainnya: 340 MW di Toledo City, Cebu, dengan nama perusahaan Therma Visayas, Inc; 600 MW di Subic, Zambales, bekerjasama dengan Manila Electric Co. dan Taiwan Cogeneration Corp; dan pembangkit Pagbilao 3 berkapasitas 420 MW di Quezon.

 

Sebastian R. Lacson, Kepala Divisi Batu Bara Aboitiz Power mengatakan, pihaknya selalu mencari sumber-sumber pemasok baru, mengingat kebutuhan batu baranya selalu bertambah.

 

Lacson mengatakan perusahaannya, yang kini mengoperasikan total 1.000 MW pembangkit listrik tenaga uap, di luar yang kerjasama dengan pihak lain, selama ini membeli batu bara dari Kalimantan. Kualitasnya bagus, harganya kompetitif. Namun mengingat kebutuhan yang terus meningkat, Aboitiz mempertimbangkan untuk mendapatkan sumber pasokan dari Australia dan Rusia.

 

Kepala Eksekutif AboitizPower, Erramon I. Aboitiz mengatakan, perusahaannya menargetkan memiliki pembangkit listrik berkapasitas 2.000 MW pada 2020. Pembangkit terbaru, berkapasitas 300 MW, membutuhkan 3.400 ton batu bara setiap hari.

 

Listriknya sudah dibeli oleh 20 koperasi dan perusahaan distribusi kelistrikan di Mindanao.