Beranda Mineral Perusahaan Inggris Tunda Eksplorasi Karena Keamanan

Perusahaan Inggris Tunda Eksplorasi Karena Keamanan

Myanmar, TAMBANG. PERUSAHAAN pertambangan dari Inggris, Aurasian Minerals Plc, mengumumkan bahwa pihaknya telah mengajukan tiga izin eksplorasi mineral ke otorits pertambangan Myanmar. Aurasian tidak menjelaskan dengan detail lokasi eksplorasinya. Hanya disebutkan, penyelidikan yang akan dilakukan adalah mencari konsesi perhiasan dan batu giok.

 

Batu giok layak ditambang secara komersial di negara bagian Kachin, wilayah Hpakant. Namun, wilayah ini berkali-kali diwarnai kekerasan antara pemerintah dan organisasi separatis, Organisasi Kemerdekaan Kachin, sejak gencatan senjata tak disepakati lagi oleh kedua pihak pada Juni 2011.

 

Pada Januari lalu, Aurasian mengumumkan, eksplorasi di wilayah Hpakant ditunda karena masalah keamanan. Tetapi, pemerintah Myanmar sudah menyetujui bila situasi keamanan membaik, konsesi untuk tambang emas, tembaga, dan perak itu diberikan kepada Aurasia.

 

Sebagaimana diberikatakn koran setempat, Kachin News, Aurasian tidak menjelaskan secara rinci masalah keamanan yang dimaksud itu seperti apa. Namun dunia tambang di Myanmar sudah tahu, persoalan itu terjadi antara tentara pemerintah denga tentara pembebasan Kachin.

 

Secara ukuran, Aurasian termasuk kecil. Tetapi di dalam perusahaan ini terdapat 22,36% saham yang dimiliki raksasa tambang Amerika, Newmont Mining Corporation, perusahaan tambang emas kedua terbesar di dunia.

 

Dengan masuknya Newmont ke Aurasian, maka Aurasian memiliki akses ke basis data eksplorasi yang dimiliki Newmont di Myanmar, Laos, Malaysia, Indonesia, dan Kamboja.

 

Newmont pernah hadir di Burma pada 1990, sebelum akhirnya menarik diri pada 1997 setelah membelanjakan US$40 juta untuk mencari tambang emas di Kyaukpahto.

 

Foto: tambang di Myanmar.  Sumber foto: www.palagems.com