Beranda Event Perusahaan Leasing Alat Berat Tawarkan Saham Perdana

Perusahaan Leasing Alat Berat Tawarkan Saham Perdana

Konferensi Pers Penawaran Perdana Saham Intan Baruprana Finance, Jakarta, 22 Desember 2014.

Jakarta – TAMBANG. PT Intan Baruprana Finance, Tbk hari ini (Senin, 22/12) resmi mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia, dengan kode IBFN. Sebagian besar dana yang diperoleh dari penawaran saham perdana (Initial Public Offering / IPO) ini akan digunakan sebagai modal kerja pembiayaan, termasuk untuk pembiayaan alat berat sektor tambang umum dan batu bara yang masih menjadi fokus perrusahaan.

 

Anak usaha PT Intraco Penta, Tbk (INTA)ini telah memperoleh izin efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada tanggal 11 Desember 2014. Kemudian, selama tanggal 15-16 Desember, Intan Baruprana Finance menjalani masa penawaran.

 

BOD IBF-Hartono
Jap Hartono – Direktur Utama Intan Baruprana Finance. Sumber: ibf.co.id

“Kami puas dan bangga dengan hasil book building dan masa penawaran, di akhir tahun yang penuh tantangan ini. IPO IBF yang ditawarkan dengan harga Rp288 per lembar saham, yang setara dengan 1,71 kali book value untuk Laporan Keuangan per 30 Juni 2014, masih diminati oleh pasar dan investor,” ungkap Jap Hartono, Direktur Utama Intan Baruprana Finance.

 

Ia mengungkapkan bahwa dana yang diperoleh dari saham yang dilepas ke publik mencapai sekitar Rp192 miliar, atau 21,05% dari jumlah modal yang ditempatkan dan disetor penuh perseroan setelah penawaran umum. IBFN dalam penawaran saham perdana ini melepas 668 juta lembar sahamnya, dari total 3 miliar lembar saham yang sebenarnya dimiliki.

 

“Dana yang diperoleh perseroan masih memenuhi target perolehan dana IPO yang akan digunakan. Sekitar 75% untuk modal kerja pembiayaan, dan sekitar 25% untuk pembayaran utang usaha kepada kreditur grup,” lanjut Jap.

 

Modal kerja pembiayaan yang dimaksud diharapkan akan memacu pertumbuhan penyaluran dana kepada sektor-sektor industri yang prospektif. Selain sektor pertambangan yang diakui masih menjadi inti bisnis perusahaan, IBFN juga menggarap pembiayaan sektor transportasi, maritim, infrastruktur, migas, dan kesehatan.

 

“Momen ini akan menjadi fondasi yang kokoh bagi pertumbuhan IBF selanjutnya,” Jap berujar.

 

Ia pun menyampaikan bahwa sampai dengan kuartal ketiga 2014 ini, IBF telah membuktikan pencapaian kinerja fundamental yang baik. Laba bersih yang diperoleh sudah mencapai Rp50,36 miliar, naik 121% dari periode yang sama tahun lalu yang hanya Rp22,72 miliar.

 

IBFN adalah perusahaan yang menyediakan solusi pembiayaan, disesuaikan dengan kebutuhan pendanaan investasi maupun modal kerja nasabah dengan system konvensional maupun syariah di bidang pertambangan, infrastruktur, konstruksi, transportasi, pertanian dan perkebunan, kendaraan komersial, pelayaran, serta migas. Perusahaan yang didirikan tahu 1991 ini telah diakuisisi oleh Intraco Penta, perusahaan alat berat terkemuka di Indonesia, pada tahun 2003.