Beranda Safety PFRC ke-10 Dibuka, PAMA Resmikan Fasilitas Penyelamatan Bawah Air

PFRC ke-10 Dibuka, PAMA Resmikan Fasilitas Penyelamatan Bawah Air

PFRC
Pama Fire Rescue Challenge (PFRC) ke-10 di Cileungsi, Bogor resmi dibuka yang ditandai dengan pemakaian helm safety kepada peserta.

Bogor, TAMBANG – Kontraktor dan produsen energi terkemuka, PT Pamapersada Nusantara (PAMA), kembali menyelenggarakan ajang tahunan Pama Fire Rescue Challenge (PFRC) ke-10. Kegiatan ini berlangsung selama lima hari, pada Senin–Jumat (6–10 Oktober), di PAMA CCOS, Cileungsi, Bogor.

Direktur PT Pamapersada Nusantara, Robert Dwi Handoko, menjelaskan bahwa pelaksanaan Pama Fire Rescue Challenge (PFRC) ke-10 menandai satu dekade perjalanan panjang PAMA dalam membangun budaya kompetisi dan peningkatan kompetensi tim Emergency Rescue Team (ERT) di seluruh unit PAMA dan grupnya.


“Sepuluh tahun PFRC bukanlah perjalanan yang singkat. Ini perjalanan panjang yang terus kami kembangkan dengan berbagai tambahan bentuk kompetisi dan peningkatan kemampuan tim,” ujar Robert.

Komitmen anak usaha PT United Tractors Tbk (UT) ini terhadap peningkatan kompetensi tim Emergency Rescue Team (ERT) diwujudkan melalui penyediaan berbagai fasilitas pendukung, seperti Compartment Fire Behaviour Facility pada 2023 dan Wall Climbing pada 2024. Terbaru, PAMA meresmikan fasilitas Penyelamatan Bawah Air (Underwater Rescue).

“Yang terbaru tahun ini kita meresmikan Underwater Rescue ya, fasilitas Underwater Rescue yang mudah-mudahan fasilitas ini bisa kita manfaatkan dengan baik,” ungkap Robert Dwi Handoko.

Fasilitas Underwater Rescue terdiri atas dua arena, masing-masing dengan kedalaman dua meter dan lima meter. Pada PFRC ke-10, fasilitas yang menjadi satu-satunya di industri pertambangan dan dimiliki oleh PAMA ini baru digunakan untuk tantangan Surface Water Rescue Challenge di kedalaman dua meter.

“Kita akan targetkan di tahun depan mudah-mudahan bisa dilakukan yang namanya Underwater Rescue (kedalaman 5 meter) di Pama Fire Rescue Challenge ke-11,” imbuh dia.

Fasilitas Under Water PT Pamapersada Nusantara (PAMA)

Robert berharap, melalui peningkatan kompetensi yang dilakukan melalui pelaksanaan kompetisi PFRC, PAMA dapat terus menunjukkan komitmennya dalam menjaga keselamatan seluruh pekerja di area operasional, serta masyarakat yang berada di sekitar wilayah kerja perusahaan.

“Kita sebagai manajemen berkomitmen untuk terus menjaga keselamatan dan kesehatan dari anggota kita dengan meningkatkan kompetensi dengan pelaksanaan kompetisi PFRC ini merupakan bagian dari proses komitmen manajemen dalam menjaga keselamatan seluruh pekerja yang ada di area kerja kita maupun masyarakat yang berada di sekitar area kerja PAMA,” pungkasnya.

PFRC 2025 diikuti 23 kontingen terdiri atas 20 tim dari seluruh jobsite PAMA di berbagai wilayah Indonesia, serta 3 tim dari affiliate company, yaitu Astra, United Tractors, dan Agincourt.

Ajang evaluasi dan peningkatan kompetensi tim tanggap darurat tahunan ini diapresiasi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

“Kami mengapresiasi kegiatan ini karena sejalan dengan harapan pemerintah untuk meningkatkan kapasitas sumber daya manusia di bidang tanggap darurat, khususnya yang mendekati kondisi nyata di lingkungan pertambangan Indonesia,” ungkap Subkoordinator Keselematan Pertambangan Mineral, Dean Andreas Simorangkir.

Terkait peresmian fasilitas tantangan baru di setiap penyelenggaraan PFRC, termasuk Underwater Rescue, pihaknya menilai bahwa hal tersebut merupakan bentuk keseriusan perusahaan dalam memperkuat kapasitas tim tanggap darurat. Pembangunan infrastruktur yang semakin matang tersebut dinilai sejalan dengan upaya peningkatan kesiapsiagaan di sektor pertambangan.

“Salah satu tantangan nyata di lapangan yang kerap dihadapi tim penyelamat adalah kondisi darurat di area perairan, sehingga kehadiran fasilitas tersebut dinilai sangat relevan dan strategis,” imbuh Dean.

Salah satu peserta PFRC ke-10, Aprilia Pebeani dari site BTSJ, Muara Enim, Sumatera Selatan, mengaku bangga bisa turut ambil bagian dalam ajang sebesar ini. “Senang dan bangga sekali bisa ikut di kompetisi seperti ini. Tidak menyangka bisa terpilih,” ujarnya.

Aprilia bercerita, proses seleksi diikuti oleh sepuluh orang di site-nya, hingga akhirnya terpilih delapan peserta untuk mewakili BTSJ. “Kami latihan sekitar satu bulan penuh di site sebelum berangkat ke sini,” tambahnya.

Sementara itu, Kartika, perwakilan dari BTSJ yang bertugas sebagai tim ofisial, menuturkan bahwa ajang PFRC menjadi wadah penting untuk meningkatkan kemampuan teknis dan memperluas wawasan di bidang keselamatan kerja.

“Bagi saya, PFRC bukan hanya kompetisi, tapi juga ajang berbagi ilmu dan pengalaman dengan rekan-rekan dari berbagai site,” ujarnya.

Kartika sudah dua kali terlibat dalam ajang PFRC, pada 2023 dan 2024. Tahun lalu, ia bahkan sempat meraih juara dua untuk kategori Road Accident Rescue saat masih menjadi kapten tim. Tahun ini, ia berperan sebagai ofisial yang memastikan kesiapan fisik, peralatan, dan kesehatan para peserta.

“Tugas kami memastikan tim dalam kondisi prima, baik secara fisik maupun mental. Setiap hari kami latihan fisik pagi, dilanjutkan sesi individual skill dan latihan main event,” jelasnya.

Sebagai informasi, PFRC 2025 menghadirkan enam kategori lomba, yakni FCT (Fireman Competency Test), RAR (Road Accident Rescue), SFSR (Structural Fire Search & Rescue), HAR (High Angle Rescue), SWRC (Surface Water Rescue Challenge), dan FFC (Firefighter Fitness Challenge).

PFRC 2025 juga menghadirkan kegiatan sertifikasi bagi anggota Emergency Response Team (ERT) yang difasilitasi oleh Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP). Bagi anggota ERT PAMA, sertifikasi kompetensi menjadi hal penting untuk memastikan setiap personel memiliki kualifikasi yang memadai dalam menghadapi situasi darurat. Proses sertifikasi ini dilaksanakan melalui Lembaga Sertifikasi Profesi PAMA (LSP PAMA), yang telah berlisensi resmi dari BNSP.