Jakata,TAMBANG,-Pertamina Hulu Energi (PHE) melalui Regional 3 Kalimantan bersama Sinopec Energy Investment (HK) Holdings Limited secara resmi menandatangani Joint Study Agreement (JSA) untuk studi pengembangan teknologi Chemical Enhanced Oil Recovery (CEOR) di Lapangan Tanjung. Penandatanganan berlangsung di Lantai 15, PHE Tower, Jakarta, Rabu (28/5/2025).
Kolaborasi ini bertujuan mengoptimalkan potensi lapangan migas melalui penerapan teknologi CEOR yang dinilai efektif untuk meningkatkan produksi lapangan Tanjung, yang merupakan salah satu aset strategis di Regional 3 area Kalimantan.
CEOR merupakan metode lanjutan dalam peningkatan perolehan minyak (enhanced oil recovery) melalui injeksi bahan kimia khusus ke dalam reservoir. Teknologi ini bekerja, salah satunya dengan menurunkan tegangan antar muka antara minyak dan air serta meningkatkan mobilitas minyak, sehingga memungkinkan lebih banyak minyak mengalir ke sumur produksi. Metode ini terbukti efektif, khususnya di lapangan yang masih tersisa minyak namun sulit untuk diproduksikan.
Direktur Perencanaan Strategis dan Pengembangan Bisnis PHE, Rachmat Hidajat, menyampaikan, “Kami sangat antusias dapat memulai kolaborasi dengan Sinopec. Ini merupakan tonggak penting dalam upaya kami meningkatkan produksi migas nasional melalui penerapan teknologi EOR. Kami percaya perjanjian ini akan menjadi awal dari kemitraan yang saling menguntungkan.”
Hal senada disampaikan Reza Rinaldi Zein, VP Development and Drilling Regional 3, yang menyatakan bahwa kerja sama ini mencerminkan semangat bersama dalam mengembangkan Lapangan Tanjung secara berkelanjutan.
Sementara itu Sr Executive Vice President Sinopec, Zhao Xuan, menyampaikan optimismenya terhadap masa depan kemitraan ini. “Penandatanganan JSA ini merupakan milestone penting. Kami sangat menghargai keterbukaan Pertamina dalam mengeksplorasi pendekatan dan model bisnis baru demi keberhasilan proyek ini,” ujarnya.
Penandatanganan dilakukan oleh VP Development and Drilling Regional 3, Reza Rinaldi Zein, dan Sr Executive Vice President Sinopec, Zhao Xuan, dan disaksikan langsung oleh Direktur Perencanaan Strategis dan Pengembangan Bisnis PHE, Rachmat Hidajat. Acara ini juga dihadiri oleh VP Upstream Business Development Toriq Abdat, Pjs VP Subsurface Development & Resource Evalution PHE Giyatno, serta Country Manager Sinopec Qin Shenggao.
Kemitraan strategis antara PHE dan Sinopec ini merupakan hasil dari rangkaian panjang kerja sama yang telah terjalin sejak pertengahan 2023. Dimulai dari penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU), kedua perusahaan kemudian menyepakati perjanjian kerahasiaan (Confidentiality Agreement), dilanjutkan dengan berbagai kunjungan lapangan, termasuk ke Lapangan Tanjung pada awal 2025. Evaluasi teknis dan pertukaran data subsurface pun menjadi bagian dari proses yang matang hingga akhirnya mengarah pada penandatanganan JSA di bulan Mei ini. Seluruh rangkaian ini mencerminkan komitmen kedua pihak dalam membangun kolaborasi jangka panjang yang terencana dan terukur.
Selanjutnya, studi teknis CEOR akan dilaksanakan sepanjang tahun 2025, meliputi kajian laboratorium, pemodelan reservoir, serta penyusunan rencana implementasi teknologi. Bila hasil studi menunjukkan kelayakan, uji coba lapangan (field application) ditargetkan akan dilaksanakan pada tahun 2026, sebagai tahap awal menuju pengembangan penuh.
Inisiatif ini sejalan dengan strategi PHE dalam mendukung target nasional untuk mencapai produksi 1 juta barel minyak per hari (BOPD) dan 12 miliar kaki kubik gas per hari (BSCFD) pada 2030. Melalui penerapan teknologi CEOR di lapangan-lapangan mature seperti Tanjung, diharapkan terjadi peningkatan recovery factor yang signifikan serta optimalisasi cadangan yang selama ini belum dapat diproduksikan dengan metode konvensional.
Dengan adanya kolaborasi strategis ini, PHE menegaskan komitmennya untuk terus berinovasi dan membangun kemitraan global yang mendorong ketahanan energi nasional serta keberlanjutan industri hulu migas Indonesia.
PHE akan terus berinvestasi dalam pengelolaan operasi dan bisnis hulu migas sesuai prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG). PHE juga senantiasa berkomitmen Zero Tolerance on Bribery dengan memastikan pencegahan atas fraud dilakukan dan memastikan perusahaan bersih dari penyuapan. Salah satunya dengan implementasi Sistem Manajemen Anti Penyuapan (SMAP) yang telah terstandardisasi ISO 37001:2016. PHE terus mengembangkan pengelolaan operasi yang prudent dan excellent di dalam dan luar negeri secara profesional untuk mewujudkan pencapaian menjadi perusahaan minyak dan gas bumi kelas dunia yang Environmental Friendly, Social Responsible dan Good Governance