Beranda Tambang Today Praktisi Tambang; Hilirisasi Batu Bara Akan Ciptakan Pangsa Pasar Domestik Baru

Praktisi Tambang; Hilirisasi Batu Bara Akan Ciptakan Pangsa Pasar Domestik Baru

Pencanangan pabrik hilirisasi batu bara menjadi DME di PTBA Perapan, Riau, Kamis (7/2) (Foto: PTBA)

Jakarta,TAMBANG, Pertambangan  batu bara saat ini sedang mengalami masa sulit. Harga salah satu sumber energy ini sejak awal tahun terus melemah. Praktisi pertambangan Jeffrey Mulyono dalam diskusi Save Indonesian Coal (SIC) yang digagas Perhimpunan Ahli Pertambangan Indonesia (PERHAPI) yang dilaksanakan secara Daring, di Jakarta, Senin (14/9).

“Kalau sekarang lebih soal supply dan demand dimana dengan adanya pandemi kebutuhan listrik bakal turun. Kita tidak bisa lakukan intervensi terhadap pasar. Namun jangka panjang ada tantangan lain seperti polusi yang ditimbulkan oleh pemanfaatan batu bara,”terang Jeffrey.

Ia mengatakan meski saat ini ada tekanan untuk segera mengurangi pemanfaatan batu bara sebagai sumber energi. Kemudian mengganti dengan energi baru terbarukan yang lebih ramah lingkungan. Namun hal itu menurut Jeffrey butuh proses karena butuh keseimbangan. Ada dua alasan yang disampaikan. Pertama jika dilakukan secara tiba-tiba tentu akan mengganggu keseimbangan. Hal kedua, sampai sekarang pengembangan energi terbarukan pun butuh proses.

“Oleh karenanya peralihan dari energi berbasis fosil seperti batu bara ke energi baru dan terbarukan butuh proses. Prosesnya bukan revolusi tetapi evolusi,”tandasnya.

Ia juga sepakat untuk mendorong hilirisasi batu bara. Menurutnya hilirisasi batu bara ini sendiri akan menciptakan pangsa pasar batu untuk domestik. Di saat PLTU mulai mendapat penolakan karena dinilai tidak ramah lingkungan, maka hilirisasi batu bara bisa menjadi pangsa pasar batu bara domestik ke depan.

Selama ini pasar domestik batu bara didominasi oleh PLN untuk PLTU, Smelter, Pupuk, Semen,Tekstil dan Kertas. Jika hilirisasi batu bara berjalan maka sektor ini akan menjadi pasar baru penyerap batu bara di pasar dalam negeri.