Jakarta, TAMBANG – PT Bukit Asam Tbk (PTBA) menegaskan bahwa hilirisasi batu bara menjadi dimethyl ether (DME) tetap menjadi salah satu program prioritas perusahaan. Pernyataan tersebut disampaikan oleh Direktur Utama PTBA, Arsal Ismail, dalam konferensi pers usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) 2025 di Jakarta.
“Terkait DME, PTBA tetap mendukung untuk supaya bagaimana DME ini bisa dijalankan,” ungkap Arsal Ismail, dikutip Selasa (17/6).
Arsal menyampaikan, hilirisasi batu bara menjadi DME sejauh ini masih dalam tahap kajian mendalam dengan menggandeng sejumlah lembaga terkait. Termasuk melakukan penjajakan dengan perusahaan asal Tiongkok, East China Engineering Science and Technology Co., Ltd (ECEC).
“Sekarang ini kajian-kajian yang mendalam, kami masih bekerja sama dengan pihak-pihak terkait, konsultan,(termasuk) dengan yang punya teknologi, ECEC,” imbuh Arsal.
Menurut Arsal, proses kajian menyeluruh terhadap proyek gasifikasi batu bara memang membutuhkan waktu yang cukup panjang agar dapat menghasilkan dampak ekonomi yang layak. Ia berharap adanya dukungan penuh dari pemerintah agar proyek tersebut dapat segera diimplementasikan.
Baca juga: Land Clearing Dimulai, Proyek Strategis Gasifikasi Nias Siap Dibangun
“Kami terus melakukan kajian supaya kegiatan ini benar-benar bisa diimplementasikan, bisa layak secara ekonomi. Ini kajian-kajian ini masih berproses, mudah-mudahan dengan dukungan semua pihak terutama pemerintah nantinya kita harapkan ditemuka suatu titik temu,” ucap Arsal.
Selain DME, PTBA kerap melakukan berbagai inisiatif hilirisasi misalnya mengubah batu bara kalori rendah menjadi asam humat dengan menggandeng Universitas Gadjah Mada (UGM). Peluncuran Protoype (purwarupa) asam humat dilakukan di wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) Peranap, Indragiri Hulu, Riau, pada Kamis (12/12/2024). Prototype tersebut selanjutnya akan dikembangkan untuk menuju pilot project.
Di sisi lain, melalui kerja sama dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), PTBA juga telah memulai pilot project konversi batu bara menjadi Artificial Graphite dan Anode Sheet untuk bahan baku baterai, terutama baterai Lithium-ion (Li-ion). Peluncuran perdana (soft launching) pilot project Artificial Graphite dan Anode Sheet telah dilakukan di Kawasan Industri Tanjung Enim pada 15 Juli 2024.