Beranda CSR Ratusan Petani Tanjung Raja Panen 3 Kali Setahun Berkat PLTS Irigasi PTBA

Ratusan Petani Tanjung Raja Panen 3 Kali Setahun Berkat PLTS Irigasi PTBA

Jakarta, TAMBANG – Sebanyak 525 petani Desa Tanjung Raja, Muara Enim, Sumatera Selatan lagi sumuringah. Pasalnya, mereka kini bisa panen tiga kali dalam setahun berkat adanya Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) yang dibangun PT Bukit Asam Tbk (PTBA) untuk kebutuhan irigasi lahan pertanian.

PLTS ini telah beroperasi sejak 2020 dengan kapasitas PLTS 16,5 Kilowatt peak (kWp). Sebelumnya, para petani hanya mengandalkan sawah tadah hujan sehingga panennya cuma 1 kali dalam setahun. Lahan yang dialiri seluas 63 hektar dengan perkiraan hasil panen 3 kali setahun mencapai 567 ton.


Ketua Kelompok Tani Sehati Desa Tanjung Raja, Hopaini, mengungkapkan bahwa keberadaan PLTS irigasi memungkinkan panen ditingkatkan hingga lebih dari 3 kali setahun. Bahkan ke depan panen ditargetkan bisa mencapai 5 kali dalam setahun.

“Jadi kalau istilah dari Dinas Pertanian itu, IP200 (satu tahun dua kali panen), kita tingkatkan nanti sampai IP300. Target ke depannya 2 tahun bisa sampai 5 kali panen, kalau pengairan lancar dan memungkinkan,” ujar Hopaini, dikutip Rabu (8/6).

Hopaini bersama beberapa warga juga bertanggung jawab atas perawatan sistem PLTS irigasi tersebut. Sebelum adanya PLTS irigasi ini, beberapa kali lahan para petani terancam gagal panen karena tidak menentunya musim. Pasalnya, akses ke sumber air yang terlampau sulit.

“Meski terletak lumayan dekat dengan Sungai Enim, sawah warga dikelilingi perbukitan dan terhalang jalan raya dan stasiun kereta,” tutur Hopaini.

PLTS irigasi Desa Tanjung Raja adalah salah satu program CSR PTBA. Pompa irigasi yang digunakan merupakan pompa jenis submersible yang memiliki kemampuan menyedot air yang mengandung lumpur.

Kapasitas pompa tersebut adalah 30 liter/detik dengan head mencapai 30 meter. Pompa tersebut digerakkan oleh listrik yang dihasilkan dari 60 panel PV polycrystaline berkapasitas masing-masing 275 Watt peak (Wp) yang berjajar menghiasi atap jembatan desa.

Pompa menyedot air Sungai Enim sejauh 1 km ke bak intake berukuran 3x3x2 m3 yang kemudian didistribusikan ke sawah warga.