Jakarta,TAMBANG,- Perusahaan tambang multinasional, Rio Tinto baru baru ini menandatangani Perjanjian Pengembangan Bersama (JDA) dengan perusahaan teknologi lingkungan Australia, Calix. Kerjasama ini dibangun untuk mendukung pembangunan pabrik percontohan Teknologi Baja Tanpa Emisi (Zesty™) milik Calix di Australia Barat. Pabrik percontohan ini dapat memungkinkan bijih besi Pilbara digunakan dalam pembuatan baja rendah emisi.
Nantinya jika disetujui, pabrik percontohan ini akan dibangun di lokasi di Kwinana, Selatan Perth. Lokasi ini sebelumnya telah dialokasikan untuk Fasilitas Penelitian dan Pengembangan BioIron™ dan pabrik percontohan terkait yang diumumkan Rio Tinto.
Untuk hal ini, Rio Tinto telah menetapkan bahwa desain tungku BioIron saat ini memerlukan pengembangan tambahan untuk meminimalkan risiko teknis dan mengoptimalkan kinerjanya.
Ditegaskan pula bahwa Rio Tinto tetap berkomitmen pada potensi jangka panjang teknologi BioIron, dan penelitian serta pengembangan terus berlanjut melalui kemitraan dengan Universitas Nottingham dan perusahaan teknologi berkelanjutan, Metso.
Rio Tinto akan berinvestasi lebih dari A$35 juta, bergantung pada pencapaian proyek dan terdiri dari kontribusi dalam bentuk barang dan finansial. Ini dilakukan untuk membantu Calix dalam Pabrik Demonstrasi Besi Hijau Zesty, yang juga didukung oleh Badan Energi Terbarukan Australia (ARENA).
Proses Zesty kompatibel dengan bijih besi kadar rendah dan menggunakan pemanas listrik serta reduksi hidrogen untuk menghasilkan besi rendah emisi.
“Dunia membutuhkan baja rendah emisi jika ingin melakukan dekarbonisasi, dan kami terus mengkaji berbagai cara bijih besi Pilbara dapat membantu mewujudkan hal ini seiring dengan munculnya teknologi-teknologi baru. Kami senang dapat bermitra dengan Calix, sebuah perusahaan teknologi Australia, untuk membantu mengembangkan teknologi Zesty agar dapat menggunakan bijih besi Pilbara untuk pembuatan baja rendah emisi,”tandas CEO Bijih Besi Rio Tinto, Matthew Holcz.
Ia menambahkan, “Secara paralel, kami akan terus mengembangkan BioIron bersama mitra kami, Universitas Nottingham dan Metso, untuk meningkatkan potensinya. Kedua proyek ini merupakan bagian dari upaya kami untuk mengurangi emisi dan mendukung masa depan bijih besi di Australia dan masyarakat yang bergantung padanya.”
Sementara Perdana Menteri Australia Barat, Roger Cook menyebutkan besi hijau buatan lokal merupakan bagian penting dari visinya untuk menjadi pusat energi terbarukan dan memproduksi lebih banyak produk di sini.
“Ditambah dengan pengumuman pemerintah saya baru-baru ini bahwa pemerintah akan mengambil pendekatan “jika tidak, mengapa tidak” untuk pengadaan baja hijau pada proyek-proyek pemerintah besar, Pabrik Demonstrasi Besi Hijau Zesty akan mendukung upaya kami untuk mendiversifikasi perekonomian Australia Barat agar dapat tetap menjadi yang terkuat di negara ini. Saya menyambut baik perjanjian antara Calix dan Rio Tinto ini, yang akan memainkan peran penting dalam mengembangkan industri baru yang menarik ini di Australia Barat.”tandasnya.
Untuk diketahui, lokasi Kwinana menyediakan akses ke utilitas, pelabuhan, dan infrastruktur lainnya yang sudah ada. Lokasi ini juga dekat dengan fasilitas NeoSmelt1 untuk potensi pemrosesan hilir Besi Tereduksi Langsung yang diproduksi oleh pabrik Zesty.
Rio Tinto sejauh ini merupakan salah satu dari lima perusahaan yang mengembangkan proyek NeoSmelt, yang awal tahun ini mendapatkan pendanaan ARENA. Di tempat lain, Calix juga memiliki hibah ARENA sebesar A$44,9 juta, dengan syarat dan ketentuan tertentu, untuk Pabrik Demonstrasi Besi Hijau Zesty, sebagaimana diumumkan sebelumnya oleh perusahaan.
“Perjanjian Pengembangan Bersama dengan Rio Tinto merupakan tonggak penting dalam komersialisasi Zesty. Perjanjian ini menyediakan dana tunai dan dukungan langsung, termasuk sumber daya, keahlian, dan jangkauan pasar terdepan di industri untuk memajukan proyek Demonstrasi Zesty,”tandas CEO Calix, Phil Hodgson.
Dukungan kuat dari Rio Tinto ini memberikan validasi lebih lanjut atas potensi penerapan teknologi Zesty ke pasar mineral dan logam terbesar di dunia. Potensinya untuk membantu dekarbonisasi industri penting yang bertanggung jawab atas 8% emisi CO2 global. Kemudian memberikan peluang untuk membantu mempersiapkan sumber pendapatan ekspor terbesar Australia di masa depan.
“Kami berharap dapat bekerja sama dengan Rio Tinto, mitra industri lainnya, dan pemangku kepentingan utama lainnya, serta ARENA dalam proyek penting Australia ini.”terang Phil.
Berdasarkan ketentuan JDA, Rio Tinto akan mendukung proyek Zesty untuk mencapai Keputusan Investasi Akhir (FID) melalui dukungan teknis, layanan rekayasa, dan advokasi. Dengan syarat FID dan konstruksi proyek berhasil, Rio Tinto akan memasok hingga 10.000 ton bijih besi Pilbara untuk digunakan dalam komisioning pabrik dan fase pengujian awal proyek, serta memperkenalkan produk Zesty kepada calon pelanggan untuk penggunaan hilir.
Kemitraan ini memungkinkan Rio Tinto untuk melaksanakan perjanjian lisensi global non-eksklusif dan berkelanjutan untuk potensi penggunaan komersial teknologi Zesty, mensublisensikan teknologi tersebut kepada afiliasi dan pelanggannya, dan bertindak sebagai agen pemasaran global non-eksklusif untuk teknologi Zesty.






