Jakarta,TAMBANG,-Rio Tinto mengumumkan pihaknya telah menyetujui investasi sebesar US$180 juta untuk memulai pekerjaan proyek akses Norman Creek di tambang bauksit Amrun di Semenanjung Cape York, Queensland. Proyek Norman Creek ini akan memungkinkan penambangan di tambang kelas dunia yang menyimpan sekitar setengah dari cadangan bijih bauksit yang saat ini dinyatakan sebesar 978 juta ton. Konstruksi sedang berlangsung untuk infrastruktur utama, termasuk jalan angkut sepanjang 19 kilometer, akomodasi kamp, dan menara komunikasi. Produksi pertama dari Norman Creek ditargetkan pada tahun 2027, dengan konstruksi penuh selesai pada tahun 2028.
Managing Director Rio Tinto Pacific Operations Aluminium, Armando Torres, menjelaskan pengembangan tambang bauksit ini merupakan bagian dari upaya menjaga kepastian pasokan di masa depan. “Norman Creek merupakan langkah penting lainnya dalam mengamankan jangka panjang operasi Weipa kami, dan membawa manfaat bagi masyarakat di wilayah tersebut, Queensland, dan negara. Proyek ini akan mempertahankan lapangan kerja di wilayah tersebut setidaknya hingga pertengahan abad ini, memastikan keberlanjutan bagi masyarakat kami dan komunitas Weipa,”terangnya.
Keputusan untuk menyetujui pengembangan tambang Norman Creek mencerminkan kualitas deposit bauksit kelas dunia di Western Cape York. Nanti dalam pengembangannya akan dipadukan dengan peningkatan operasional yang kuat yang dilakukan oleh karyawan di Amrun, yang memperkuat keyakinan untuk berinvestasi dalam jangka panjang.
Selain proyek Norman Creek, Rio Tinto baru-baru ini mengumumkan telah memulai pekerjaan awal dan studi kelayakan akhir untuk proyek Kangwinan, yang mencakup pekerjaan awal dan studi rekayasa akhir untuk meningkatkan kapasitas produksi di tambang bauksit Amrun.
Jika disetujui, Kangwinan akan meningkatkan kapasitas produksi bauksit tahunan dari operasi Rio Tinto di Weipa Southern hingga 20 juta ton, di samping 23 juta ton saat ini, dan memperluas kapasitas ekspor melalui pelabuhan Amrun. Proyek ini dinamai Kangwinan atas permintaan Pemilik Adat, masyarakat Wik Waya.
Produksi dari proyek Kangwinan akan menggantikan produksi dari tambang Andoom di Cape York dan tambang Gove di Wilayah Utara, yang keduanya diperkirakan akan ditutup menjelang akhir dekade ini. Hasil pertama dari proyek Kangwinan dapat diperoleh paling cepat pada tahun 2029.
Investasi Norman Creek diperkirakan akan diklasifikasikan sebagai modal pengganti dan telah diperhitungkan dalam panduan modal Grup.