Beranda Batubara Rusia Segera Bangun Rel Kereta di Kalimantan Timur

Rusia Segera Bangun Rel Kereta di Kalimantan Timur

Jakarta, TAMBANG. PERDANA Menteri Rusia, Dmitriy Medvedev, berkunjung selama empat hari ke Vietnam dan Thailand, untuk mencari terobosan, setelah negaranya diisolasi Amerika dan konco-konconya gara-gara konflik Ukraina.

 

Salah satu hasil kunjungan Medvedev adalah penandatanganan nota kerjasama pembangunan jalur kereta api pada tambang batu bara Banpu di Indonesia, di Kalimantan Timur.

 

Untuk membangun proyek ini, Russian Railways, biasa disingkat RZD, mendirikan anak perusahaan bernama PT Kereta Api Borneo.

 

Sebagaimana diberitakan oleh situs berita resmi pemerintah, Russian Beyond the Headlines, di Bangkok, Russian Railways dan Thai Banpu Public Company menandatangani memo kesepakatan untuk membangun infrastruktur rel dan terminal laut batu bara di Kalimantan. Dokumen tersebut ditandatangani di hadapan Perdana Menteri Rusia Dmitry Medvedev dan Perdana Menteri Thailand Prayut Chan-ocha, demikian dilaporkan TASS, Rabu (8/4).

 

“Realisasi proyek ini akan memberikan dorongan kuat untuk pertumbuhan di seluruh pulau Kalimantan,” kata Presiden Direktur PT Kereta Api Borneo Andrey Shigaev.

 

PT Kereta Api Borneo akan mengoperasikan infrastruktur rel kereta api, terutama  untuk keperluan pengangkutan batu bara di Kalimantan. Jalur kereta api akan menghubungkan menghubungkan Kutai Barat, Paser, Kabupaten Penajam Paser Utara, dan Balikpapan.

 

Selama ini, jutaan ton batu bara diangkut menggunakan kapal tongkang besar dengan susah payah melewati sungai-sungai di Kalimantan. Untuk sampai ke sungai, batu bara dari tambang di Kutai harus diangkut menggunakan truk.

 

Hal tersebut tentu memakan banyak waktu. Dampaknya, Kalimantan Tengah hanya dapat menghasilkan 3,5 juta ton batu bara dalam setahun. Sementara, di wilayah Kalimantan Timur tambang batu bara tanpa jalur kereta api tidak menguntungkan sama sekali.

 

Ada pula rencana pembangunan terminal laut untuk pengangkutan batu bara dengan kapal dan pembangkit listrik tenaga batu bara. Di sepanjang jalan akan ada kabel optik untuk internet berkecepatan tinggi dan kabel tegangan tinggi yang menjamin kestabilan pasokan listrik.

 

Nilai investasi proyek ini diperkirakan mencapai sekitar 2,5 miliar dolar AS. Pembangunan jalur kereta api rencananya dimulai pada 2016.

 

Menurut keterangan Shigaev, jika pembangunan tidak tertunda, pengangkutan pertama batu bara ke pelabuhan melalui jalur kereta api sudah bisa dilakukan pada 2018.

 

Foto: Pengangkutan batu bara dengan kereta api oleh Russian Railways.  Sumber: www.rt.com