Jakarta, TAMBANG – Asosiasi Jasa Pertambangan Indonesia (ASPINDO) bekerja sama dengan PT Pertamina Lubricants (PTPL) akan menyelenggarakan Seminar Teknis Nasional di Kendari pada Rabu, 10 Desember 2025.
Mengusung tema “Memperkuat Efisiensi, Produktivitas, dan Keselamatan Kontraktor Mineral dan Hauling Berbasis Good Mining Practices (GMP)”, acara ini diharapkan menjadi wadah berbagi pengetahuan dan peningkatan kapasitas para pelaku industri.
Executive Director ASPINDO, Bambang Tjahjono, menegaskan bahwa kontraktor memegang peran vital sebagai tulang punggung operasional tambang. Kata Bambang, seluruh rantai produksi sangat bergantung pada bagaimana mereka menjaga ritme kerja di lapangan.
“Kontraktor dan perusahaan hauling adalah tulang punggung operasional tambang. Efisiensi, keselamatan, dan keandalan alat di lapangan menentukan daya saing dan keberlanjutan industri pertambangan nasional,” ungkap Bambang dalam keterangan resmi yang diterima TAMBANG, Senin (8/12).
Bambang menambahkan, bahwa ASPINDO berkomitmen untuk terus memperkuat kapasitas teknis kontraktor lokal, agar mereka mampu menghadapi dinamika industri yang kian kompleks. Upaya ini menjadi semakin penting di wilayah dengan pertumbuhan pesat seperti Sulawesi Tenggara, dimana kebutuhan akan tenaga operasional yang kompeten, efisien, dan berdaya saing tinggi terus meningkat
“ASPINDO berkomitmen untuk terus memperkuat kapasitas teknis kontraktor lokal agar mampu menjawab tantangan industri yang semakin kompleks, terutama di wilayah dengan pertumbuhan cepat seperti Sulawesi Tenggara,” imbuhnya.
Diketahui, Sulawesi Tenggara terus menjadi pusat pertumbuhan industri mineral nasional, khususnya sektor nikel. Berdasarkan materi resmi Kemenko Marves (April 2024), provinsi ini memiliki sumber daya nikel sebesar 140,3 juta ton dan cadangan nikel sebesar 49,26 juta ton, menjadikannya wilayah dengan deposit nikel terbesar di Indonesia.
Pertumbuhan industri ini menuntut kualitas operasional kontraktor dan perusahaan hauling yang semakin tinggi.
Soroti Tantangan Industri dan Urgensi Good Mining Practices
Pesatnya pertumbuhan aktivitas pertambangan di Sulawesi Tenggara membawa konsekuensi langsung pada meningkatnya operasi alat berat, padatnya jalur hauling, serta bertambahnya jumlah operator baru di lapangan.
Kondisi ini membuat kontraktor harus berhadapan dengan tantangan operasional yang semakin kompleks. Medan kerja yang berbukit dan dinamis menuntut keterampilan tinggi, sementara curah hujan yang tinggi seringkali mempengaruhi kualitas jalan hauling dan memperlambat ritme produksi.
Di sisi lain, konsumsi bahan bakar yang meningkat serta potensi downtime alat berat akibat beban kerja ekstrim menambah tekanan pada biaya operasional. Semua itu diperkuat dengan tingginya tuntutan keselamatan kerja, yang menjadikan pengelolaan risiko dan disiplin prosedur sebagai prioritas utama dalam menjaga kelancaran operasional.
Di tengah kondisi tersebut, penerapan Good Mining Practices (GMP) menjadi keharusan. GMP memastikan operasi tambang dijalankan secara efisien, aman, bertanggung jawab, dan memperhatikan dampak lingkungan serta sosial.
ASPINDO juga menyampaikan keprihatinan dan empati mendalam kepada masyarakat yang terdampak banjir besar di Sumatra baru-baru ini. Peristiwa tersebut mengingatkan pentingnya tata kelola lingkungan dan operasional yang baik, karena penyimpangan terhadap prinsip GMP dapat meningkatkan risiko bencana dan membawa dampak signifikan bagi masyarakat sekitar tambang.
Melalui seminar ini, ASPINDO menegaskan bahwa peningkatan kompetensi kontraktor terutama pada aspek efisiensi alat, stabilitas operasi hauling, dan keselamatan merupakan pondasi penting agar insiden serupa tidak terjadi di wilayah lain, termasuk Sulawesi Tenggara.
Acara ini akan diselenggarakan pada Rabu, 10 Desember 2025, pukul 09.00–13.30 WITA, bertempat di Hotel Claro, Kendari, dan akan ditutup dengan sesi networking lunch. Kuota peserta terbatas. Pendaftaran dapat dilakukan melalui tautan resmi: https://bit.ly/registrasi_Seminar_Kendari






