Beranda Tambang Today Sempat Naik, Harga Minyak Turun Lagi

Sempat Naik, Harga Minyak Turun Lagi

JAKARTA, TAMBANG. HARGA minyak kemarin ditutup melemah, sebagai reaksi atas tingginya stok dan masih melimpahnya produksi. Harga kembali melemah di bawah US$ 40 per barel.

Harga patokan minyak Amerika di Bursa Komoditi New York ditutup $39,46 per barel, turun 0,8%. Dibanding harga puncak yang pernah dicapai pekan lalu, harganya turun 5%. Harga minyak Brent turun 0,1% menjadi $40,44 per barel, di pasar berjangka ICE Futures Europe.

Pasar minyak hari Jumat ini tutup karena perayaan Paskah. Penurunan harga ini menjadi cerita kelam, setelah selama empat pekan harga terus meningkat. Secara total, harga minyak patokan Amerika, West Texas Intermediate, turun 4,1%, dan Brent turun 1,8%.

Meski demikian, secara umum harga membaik. Jumlah rig pemboran minyak di Amerika berkurang 15, pekan ini, menjadi 372 buah, terendah selama tujuh tahun. Sedikitnya rig yang beroperasi menimbulkan harapan akan berkurangnya kelebihan pasokan.

Tetapi, pasar masih dibayang-bayangi oleh kabar berlimpahnya pasokan. Kementerian Energi Amerika Serikat menunjukkan pasokan minyak mentah mencapai 9,4 juta barel per hari, pekan lalu. Sebanyak 9 juta barel di antaranya diproduksi di dalam negeri.

Harga minyak naik lebih 50%, sejak mencapai titik terendah pada Februari. Rendahnya harga diyakini membuat produsen mengurangi pasokan minyaknya ke pasar. Berkurangnya pasokan akan mendorong harga minyak kembali naik.

Sayangnya, berkurangnya produksi minyak di Amerika dinilai terlalu sedikit. Jumlah stok juga dinilai terlalu tinggi, yakni 532 juta barel. Ini semua membuat kenaikan harga tidak berjalan mulus.

Dalam rangka menaikkan harga, produsen utama minyak, termasuk Rusia, Saudi Arabia, Qatar, Venezuela, dan sejumlah anggota OPEC lain akan bertemu di Doha, Qatar, pada 17 April untuk mendiskusikan cara menahan kenaikan produksi minyak.

Sayangnya, kesepakatan yang akan dicapai dirusak oleh berbagai pernyataan pemerintah Iran yang tetap akan menggenjot produksi hingga 4 juta barel, naik 1,7 juta barel dari produksinya sekarang.

‘’Gambaran semuanya, situasi perminyakan masih buram,’’ tulis Commerzbank dalam analisisnya. ‘’Belum ada faktor kuat yang bisa mendorong harga minyak naik,’’ lanjutnya.

Foto : salah satu fasilitas produksi minyak di Amerika Serikat.

Sumber : www.rigfusion.com