Beranda Tambang Today Singgung Pentingnya Hilirisasi, Menteri Bahlil: Ekspor Komoditas Mentah Seperti Zaman VOC

Singgung Pentingnya Hilirisasi, Menteri Bahlil: Ekspor Komoditas Mentah Seperti Zaman VOC

Bahlil hilirisasi
Ilustrasi: Smelter PT AMMAN

Jakarta, TAMBANG – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menekankan pentingnya peningkatan nilai tambah melalui hilirisasi komoditas tambang. Ia menilai, jika Indonesia masih mengekspor bahan mentah, maka tidak ada bedanya dengan praktik ekonomi pada masa Vereenigde Oostindische Compagnie (VOC).

“Jangan lagi mengirim bahan mentah, nilai tambahnya di luar, kita cuman main ekspor material bahan baku. Kalau seperti itu apa bedanya kita dengan zaman VOC. VOC itu 390 tahun mengirim bahan baku yang membuat negara-negara lain candu terhadap sumber daya kita,” ucap Bahlil dilansir dari keterangan resmi, Jumat (18/7).

Bahlil menyebut selama ini negara-negara lain mendapatkan pasokan bahan baku dari Indonesia untuk memenuhi kebutuhan pabrik mereka. Karena itu, sudah saatnya Indonesia sepenuhnya menjalankan program hilirisasi, memproses komoditas hingga menjadi produk jadi.

Sebagai contoh konkret, Bahlil menyebutkan bahwa ekosistem baterai untuk mobil listrik di Indonesia, dengan nilai investasi mencapai USD 20 miliar, telah menempatkan negara kita sebagai produsen baterai terbesar kedua di dunia setelah China.

“Nanti bulan November ada investasi USD100 miliar atau Rp100 triliun. Sekarang kita akan membangun lagi dari China dan Korea, itu sekitar USD8 miliar yang juga menjadi salah satu yang terbesar dalam mengolah bahan baku nikel hingga menjadi cell battery. Bahkan Presiden Prabowo meminta hingga menjadi mobil listrik,” tambah Bahlil.

Bahlil Lahadalia menegaskan pentingnya swasembada energi dan hilirisasi dalam pembangunan energi nasional. Menurutnya, hilirisasi tidak hanya meningkatkan nilai tambah, tetapi juga memperkuat ketahanan energi Indonesia.

“Sebagai Menteri ESDM, saya ingin menekankan bahwa pembangunan energi nasional hari ini mengusung misi besar, yaitu swasembada energi dan hilirisasi. Untuk itu, Pemerintah terus mendorong reaktivasi sumur migas idle, pembangunan infrastruktur gas, dan hilirisasi sektor minerba, serta melakukan percepatan transisi energi melalui pengembangan EBT dan inovasi teknologi,” imbuh dia.

Baca juga: Blusukan ke Desa, Menteri Bahlil Pastikan Warga Tak Mampu Dapat Akses Listrik