Jakarta, TAMBANG – PT United Tractors Tbk (UT) menyampaikan bahwa tambang emas yang saat ini dalam proses akuisisi, PT Arafura Surya Alam (ASA), ditargetkan mulai beroperasi pada 2028. Dari tambang tersebut, perusahaan menargetkan produksi sebesar 150 ribu ons emas
“Kami harapkan pada tahun 2028 dapat berproduksi. PT ASA sendiri mengoperasikan Blok Doup, kita harapkan produksinya sekitar 140–150 ribu ons,” ungkap Investor Relations Manager United Tractors, Ari Setiawan, dalam Workshop Wartawan bertema AI dalam Ruang Redaksi pada sesi Korporasi Update di Jakarta, Jumat (26/9).
Ari menyatakan, setelah proses akuisisi rampung, perusahaan akan membangun infrastruktur tambang, termasuk mendirikan processing plant dengan kapasitas 3 juta ton bijih emas per tahun. “Harapannya setelah kita akuisisi, kita bangun, kita redesign infrastrukturnya dan kita bangun processing plant-nya. Rencananya, kita membangun processing plant dengan kapasitas sekitar 3 juta ton bijih per tahun,” imbuh Ari.
Processing plant adalah fasilitas industri untuk mengolah bijih emas hasil tambang melalui serangkaian proses fisik dan kimia, sehingga emas dapat dipisahkan dan dimurnikan hingga mencapai tingkat kemurnian tinggi.
Perusahaan melalui anak usahanya, PT Danusa Tambang Nusantara, menandatangani Perjanjian Jual Beli Bersyarat (PJBB) untuk pembelian 99,99996% saham PT Arafura Surya Alam (ASA) dari PT J Resources Nusantara (JRN). Nilai rencana transaksi ini mencapai USD 540 juta atau setara Rp8,85 triliun.
Nilai tersebut mencakup harga penjualan saham, nilai saham untuk pemegang saham minoritas di ASA dan PT Mulia Bumi Persada (anak usaha ASA), serta nilai utang pemegang saham JRN kepada ASA. Nilai bersih penjualan saham akan disesuaikan dengan posisi sejumlah pos neraca tertentu ASA pada tanggal penyelesaian transaksi.
Baca juga: PAMA Peduli Masyarakat Lingkar Tambang, Tekan Stunting dan Tanamkan Budaya Safety di Sekolah