Beranda Tambang Today Tambang Nikel UT di Konawe Sedang Bangun Smelter RKEF, Target Produksi 2027

Tambang Nikel UT di Konawe Sedang Bangun Smelter RKEF, Target Produksi 2027

RKEF Stargate
Sumber: KPP mining

Jakarta, TAMBANG – Perusahaan tambang nikel milik PT United Tractors Tbk (UT), PT Stargate Pacific Resources (Stargate), yang berlokasi di Konawe, Sulawesi Tenggara, saat ini tengah mengembangkan smelter Rotary Kiln Electric Furnace (RKEF). Smelter tersebut ditargetkan mulai berproduksi pada 2027.

“Saat ini Stargate itu sedang mengembangkan konstruksi untuk pengolahan smelter RKEF di harapkan RKEF Stargate ini akan mulai beriperasi di tahun 2027,” ungkap Direktur UT, Iwan Hadiantoro usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan di Jakarta, dikutip Senin (28/4).

Iwan menjelaskan bahwa smelter RKEF ini akan memproduksi produk antara berupa nickel pig iron (NPI) dengan kapasitas hingga 13.000 ton per tahun. Bahan baku bijih nikel tersebut akan dipasok dari tambang milik Stargate sendiri

“Di mana ore yang kita miliki di Stargate ini akan kita gunakan untuk memproduksi NPI, sekitar 13 ribu ton setiap tahunnya,” beber Iwan.

Iwan mengungkapkan bahwa produksi bijih nikel Stargate saat ini masih tergolong kecil, baik untuk nikel kadar tinggi (saprolite) maupun nikel kadar rendah (limonite). Sepanjang tahun 2024, lanjut Iwan, perusahaan yang berbasis di Australia ini memproduksi sekitar 1,9 juta metrik ton bijih nikel.

“Untuk stargate sendiri yang kita kelola saat ini memang secara kuantitas produksi masih kecil. Tahun lalu kita memproduksi total ore baik saprolite maupun limonite itu sekitar 1,9 juta ton,” ujar Iwan.

Baca juga: Naik 50 Persen, Luas Lahan Reklamasi MDKA Capai  26,77 Hektare Sepanjang 2024

Produksi bijih nikel yang volumenya masih terbatas diperkirakan akan terus berlanjut hingga 2026. Setelah smelter RKEF mulai beroperasi, produksi bijih nikel Stargate ditargetkan meningkat sekitar 3 juta metrik ton per tahun.

“Bisa saya pastikan bahwa tahun ini dan tahun depan 2026 mungkin produksinya itu akan bertahan di level yang mungkin dulu sekitar 2-2,5 juta per tahun nya sebelum tahun 2027 mulai meningkat di atas 3 juta ton,” beber Iwan.

Iwan menyampaikan bahwa proyek penambangan nikel Stargate dijalankan oleh Grup UT melalui PT Kalimantan Prima Persada (KPP). Perusahaan ini merupakan anak usaha dari PT Pamapersada Nusantara (PAMA), kontraktor pertambangan terbesar di Indonesia yang juga merupakan bagian dari Grup UT.

Sebagai informasi, melalui anak usahanya, PT Danusa Tambang Nusantara, United Tractors telah mengakuisisi PT Stargate Pacific Resources, yang bergerak di sektor pertambangan, serta PT Stargate Mineral Asia, yang mengelola smelter. United Tractors menguasai 90 persen saham di kedua perusahaan tersebut.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini