Beranda ENERGI Energi Terbarukan Tekan Emisi GRK, Bluebird Tambah Ratusan EV dan Siapkan Infrastruktur Berbasis EBT

Tekan Emisi GRK, Bluebird Tambah Ratusan EV dan Siapkan Infrastruktur Berbasis EBT

Jakarta, TAMBANG – PT Blue Bird Tbk akan menambah sekitar 200-500 unit kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) pada tahun 2023. Pengadaan tersebut disesuaikan dengan kondisi dan permintaan pasar melalui kehadiran E-Bluebird, E-Silverbird dan E-Goldenbird.

Untuk melengkapi jajaran armada listriknya, Bluebird menghadirkan armada BYD T3 yang telah beroperasi di Jakarta dan Bali sejak tahun 2021 dengan konfigurasi 7 seaters guna memenuhi permintaan pasar akan armada dengan daya tampung lebih besar.

“Selain itu, perusahaan juga telah menambah jumlah fasilitas pengisian daya mobil listrik hingga Bluebird telah memiliki lebih dari 30 charging station yang tersebar di Jakarta dan Bali,” ujar Direktur Utama PT Blue Bird Tbk, Sigit Djokosoetono, Kamis (16/3).

Selain menargetkan penambahan adopsi kendaraan listrik dan fasilitas pengisian daya, Bluebird memperkuat infrastruktur pendukung melalui pemanfaatan energi baru terbarukan dengan segera dimulainya instalasi panel surya atap yang merupakan upaya konservasi energi secara berkelanjutan.

Selain untuk meningkatkan efisiensi energi dan biaya, Bluebird berupaya berkontribusi lebih untuk mengurangi dampak perubahan iklim dengan menekan efek gas rumah kaca yang dihasilkan pembangkit listrik energi fosil.

“Instalasi panel surya atap tidak hanya digunakan untuk mendukung kebutuhan energi operasional perusahaan, namun juga sebagai sumber energi bersih yang dimiliki Bluebird,” imbuh dia.

Indonesia sendiri diketahui memiliki potensi surya luar biasa mencapai 4,8 kWh/m2 atau setara dengan 112.000 GWp, namun dari total potensi yang dimiliki, pemanfaatannya baru mencapai sekitar 65 MWp hingga September 2022. Untuk itu, dalam rangka memanfaatkan potensi yang sedemikian besar, pemerintah telah mengeluarkan roadmap pemanfaatan energi surya yang menargetkan kapasitas PLTS terpasang hingga tahun 2025 sebesar 0.87 GW atau sekitar 50 MWp/tahun.

Bluebird percaya bahwa dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan, khususnya transportasi yang berkelanjutan, pemerintah memerlukan dukungan dan sinergi dari berbagai pemangku kepentingan, termasuk pelaku bisnis. Melalui Visi Keberlanjutan 50:30, Bluebird berharap untuk dapat membuktikan komitmen Perusahaan dalam mengurangi 50 persen emisi karbon dan buangan operasional di tahun 2030.

“Secara keseluruhan, Bluebird menargetkan penyediaan energi bersih dari hulu hingga hilir untuk mendorong transisi energi terbarukan sebagai wujud nyata komitmen Perusahaan dalam menunjukkan kontribusinya terhadap perbaikan kualitas lingkungan hidup, terutama kualitas udara dalam pilar Visi Keberlanjutan BlueSky,” tegas.

Diketahui, sejalan dengan Visi Keberlanjutan Bluebird 50:30 yang diluncurkan pertengahan 2022 lalu, PT Blue Bird Tbk semakin mengukuhkan komitmen dalam mendukung terwujudnya Mobilitas Nol Emisi. Hal ini dilakukan dengan tujuan mendukung pemenuhan komitmen pengurangan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) Indonesia sebesar 31,89 persen atas upaya lokal dan 43,2 persen atas bantuan dari luar negeri pada tahun 2030 dan net zero carbon pada tahun 2060.

Wakil Direktur Utama PT Blue Bird Tbk, Adrianto Djokosoetono mengatakan, pemanfaatan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) menjadi sebuah kebutuhan karena adanya gerakan dekarbonisasi dan pendekatan net zero emission (NZE).

“Untuk itu sebagai perusahaan layanan mobilitas terdepan di Indonesia, Bluebird berkomitmen untuk turut mengambil bagian dalam mempercepat target pemanfaatan Energi Baru Terbarukan (EBT) melalui pemanfaatan panel surya atap,” ucapnya.

“Kami terus berupaya dan berinovasi dalam menjalankan operasional dan aktivitas perusahaan secara hijau dan mengimplementasikan Environment, Social and Governance (ESG) dan merealisasikan program Sustainability Development Goals (SDGs) yang tertuang dalam komitmen Visi Keberlanjutan Bluebird 50:30, ” jelas Adrianto.

Dengan komitmen yang telah terbentuk untuk mewujudkan mobilitas nol emisi, Bluebird terus memperkuat implementasi infrastruktur pendukung yang dapat menghadirkan solusi mobilitas ramah lingkungan.

“Sejak tahun 2019 kami sudah memulai peta jalan dalam menghadirkan solusi mobilitas yang dapat memberikan dampak positif terhadap keberlanjutan lingkungan hidup. Tahun ini kami mencoba melangkah lebih jauh untuk menghadirkan infrastruktur yang dapat mendukung pemanfaatan energi baru terbarukan” tambah Adrianto.