Beranda ENERGI Kelistrikan Teknologi Canggih Pembangkit Gas Cocok Untuk Program Bauran Energi

Teknologi Canggih Pembangkit Gas Cocok Untuk Program Bauran Energi

Jakarta-TAMBANG. Pemerintah memiliki target bauran energi dalam rangka mencapai target elektrifikasi 100 persen pada 2025. Dewan Energi Nasional sudah memberikan rekomendasi pada pemerintah untuk mengurangi penggunaan minyak bumi sebagai sumber energi pembangkit listrik.

 

Sumber energi yang direkomendasikan adalah batu bara dan gas bumi. Jon Respati, Ketua Masyarakat Efisiensi dan Konservasi Energi Indonesia mengatakan, proyeksi bauran energi dapat relevan dengan teknologi kombinasi pembangkitan listrik termodinamika (C0mbined Cool, Heat, and Power / CCHP) yang dikembangkan GE, perusahaan teknologi kelistrikan.

 

Jon mengingatkan pada pemerintah untuk mengurangi kuota ekspor gas bumi untuk menjaga ketahanan energi nasional. Gas bumi lebih cocok bila dibandingkan dengan batu bara. “Gas lebih penting karena lebih bersih. Sayang masih banyak diekspor. Untuk mengandalkan CCHP, gas kita harus diamankan,” ungkapnya di Jakarta, Kamis (11/12).

 

Data Kementerian ESDM menunjukan hingga tahun 2019, pemerintah menargetkan pembangkit listrik dari tenaga gas mencapai 11,7 GW. Kata Jon, dari jumlah tersebut, 20 persennya bisa memanfaatkan teknologi tersebut.

 

“Jadi target kita bukan hanya membangun kapasitas pembangkit tapi menggunakan teknologi yang efisien,” ungkapnya.

 

Ditambahkan Jon, di masa depan, pemerintah harus mengubang skema distribusi listrik agar tak tersentral lagi pada PLN. Proyek Galuh Mas CCHP kata Jon bisa dijadikan contoh positif bagaimana melibatkan swasta untuk membangun kapasitas pembangkit listrik.

 

“Bisa saja suatu saat nanti di daerah terpencil ada perusahaan sejenis PLN yang bernaung dibawahnya atau dikelola Pemda untuk meningkatkan kapasitas listrik nasional,” tegasnya.