Beranda Korporasi Terapkan GMP dan Pertanian Berkelanjutan, PTAR Raih 5 Penghargaan dari Kementerian ESDM 

Terapkan GMP dan Pertanian Berkelanjutan, PTAR Raih 5 Penghargaan dari Kementerian ESDM 

Agincourt Resources

Jakarta, TAMBANG – PT Agincourt Resources, pengelola Tambang Emas Martabe, memperoleh 5 penghargaan bergengsi dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Empat piala dari ajang Good Mining Practices Award 2023 dan satu piala dari Subroto Award 2023.

“Terima kasih atas penghargaan dan apresiasi yang kami terima. Kami meyakini penerapan good mining practice dapat memberi manfaat bagi semua stakeholder, termasuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sekitar lokasi tambang,” kata Presiden Direktur PTAR Muliady Sutio dalam keterangan tertulis yang diterima tambang.co.id, Rabu (4/10).

Menurutnya, aktivitas operasional Tambang Emas Martabe selalu mengacu pada Keputusan Menteri (Kepmen) ESDM Nomor 1827 K/30/MEM/2018 tentang Pedoman Pelaksanaan Kaidah Teknik Pertambangan yang Baik.

Kepmen tersebut menjadi pedoman perusahaan dalam melakukan antara lain pengelolaan lingkungan dengan memanfaatkan sumber daya yang efisien; upaya-upaya tanggung jawab sosial yang baik; pemanfaatan teknologi; kegiatan konservasi penambangan dalam optimalisasi pengelolaan pemanfaatan mineral yang terukur, efisien, bertanggungjawab dan berkelanjutan; pengolahan dan pemurnian; hingga rencana pascatambang.  

Selain menerima Penghargaan Aditama di Aspek Pengelolaan Teknis Pertambangan Minerba, PTAR meraih tiga Penghargaan Utama di GMP Award 2023, yakni pada Aspek Pengelolaan Konservasi Mineral, Aspek Pengelolaan Lingkungan Pertambangan Mineral, dan Aspek Pengelolaan Standarisasi dan Usaha Jasa Pertambangan Mineral. Tidak hanya itu, PTAR menyabet Penghargaan tertinggi Subroto 2023 berupa trofi dalam Bidang Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) Mineral Terinovatif – Kategori Logam Sub Kategori Bidang Peningkatan Pendapatan Riil dan Pekerjaan.

“Apresiasi ini akan menjadi motivasi kami untuk terus menerapkan pedoman good mining practice sepanjang usia Tambang Emas Martabe,” ujar Muliady usai menghadiri GMP Award 2023.

Adalah Program Petani Penangkar Benih Padi Unggul Bersertifikat di Kecamatan Batangtoru yang mengantarkan PTAR meraih Penghargaan Subroto 2023.

Wakil Presiden Direktur PT Agincourt Resources, Ruli Tanio, mengatakan Perusahaan memiliki berbagai program PPM, termasuk program pertanian untuk petani penangkar benih padi bersertifikat, yang secara nyata telah berkontribusi pada program pemerintah dan Sustainable Development Goals (SDGs) tujuan kedua yaitu meningkatkan pertanian berkelanjutan.

“Dalam menjalankan program PPM, kami tentu melihat di antaranya pada kebutuhan masyarakat, serta berupaya menciptakan lapangan pekerjaan berbasis potensi lokal untuk peningkatan pendapatan dan penurunan tingkat pengangguran usia produktif di wilayah lingkar tambang. Penghargaan Subroto ini merupakan apresiasi tak terhingga atas upaya kami dalam berkontribusi positif bagi masyarakat di sekitar area operasional kami,” kata Ruli.

Senior Manager Community PT Agincourt Resources, Christine Pepah, menambahkan program petani penangkar benih padi unggul bersertifikat di Batangtoru yang dimulai sejak tahun 2016 berawal dari Kelompok Tani Permata Hijau di Desa Sipenggeng, terus berkembang hingga tahun 2023, dan telah melibatkan 43 petani di enam desa.

Dari 15 hektar areal tanam, mereka memanen lebih dari 37 ton. Total pembelian gabah dari petani penangkar mencapai Rp203 juta, sedangkan total penjualan benih bersertifikat unggul mencapai Rp263 juta. Proses panjang ini tentu hanya bisa dicapai berkat kerja sama dan kerja keras semua pihak dan pemangku kepentingan yang berperan aktif dalam program ini.

“Program ini kami harapkan dapat menjadi model kemandirian ekonomi melalui pendekatan klaster pertanian yang kemudian menjadi rujukan pembelajaran di tingkat Kabupaten Tapanuli Selatan. Program ini pun telah mulai menciptakan aktor-aktor pertanian andal dan kompeten dalam meningkatkan perekonomian desa melalui pengaktifan klaster-klaster produktif berbasis potensi desa,” ungkap Christine.