
Jakarta, TAMBANG – PT Bumi Resources Tbk (BUMI) mencatat produksi batu bara sebesar 17,2 juta metrik ton pada Kuartal I 2025. Jumlah tersebut berasal dari dua anak usahanya, yaitu PT Kaltim Prima Coal (KPC) dan PT Arutmin Indonesia, dan mengalami penurunan sebesar 12% dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang mencapai 19,5 juta metrik ton.
“Batu bara ditambang 17,2MT, turun 12% vs 19,5MT periode Q1 2024,” demikian keterangan resmi yang disampaikan BUMI, dikutip Jumat (2/5).
Penurunan juga terjadi pada kinerja operasional lainnya. Pada segmen penjualan, BUMI hanya menjual batu bara sebesar 16,7 juta metrik ton, turun 9 % dibanding Kuartal I 2024 yang mencapai 18,4 juta ton.
Sedangkan dalam segmen pengupasan lapisan penutup tanah alias overburden removal, BUMI hanya berhasil mencapai 143,4 juta bcm. Jumlah ini turun sebesar 20% dibanding dengan Kuartal I tahun 2024 yang mencapai 178,4 juta bcm.
Pada tahun 2025, BUMI menargetkan produksi batu bara sebesar 79-81 juta metrik ton. Sementara itu, sepanjang tahun 2024, Perusahaan berhasil memproduksi batu bara sebesar 74,7 juta ton. Jumlah tersebut mengalami penurunan 4 persen dibandingkan tahun 2023 yang sebesar 77,8 juta ton.
Jumlah ini berasal dari PT Kaltim Prima Coal (KPC) sebesar 55 juta metrik ton atau naik 3 persen dibandingkan produksi tahun lalu yang mencapai 53,5 juta ton.
United Tractors Bukukan Laba Bersih Rp3,2 Triliun di Kuartal I Tahun 2025
Sementara dari PT Arutmin Indonesia (Arutmin) batu bara yang dihasilkan sebesar 19,7 juta ton. Angka ini turun 19 persen dibanding tahun lalu yang mencapai 24,3 juta ton.