Jakarta – TAMBANG. Biaya eksplorasi PT Vale Indonesia Tbk (INCO) pada bulan April 2015 tercatat sebesar US$ 815, bertambah dari US$ 737 ribu yang dicatatkan bulan lalu. Kegiatan eksplorasi yang masih berlanjut difokuskan pada daerah-daerah di dalam Kontrak Karya, khususnya di Blok Sorowako serta Blok Pomalaa.
Area eksplorasi Blok Sorowako mencakup Bukit Nikel dan Bukit Pinang di Kabupaten Luwu Timur, Provinsi Sulawesi Selatan. Sementara area eksplorasi Blok Pomalaa terletak di Kabupaten Kolaka, Provinsi Sulawesi Tenggara.
“Eksplorasi dilakukan oleh PT Vale Indonesia, bersama dengan pihak ketiga yang melibatkan 2 kontraktor, ungkap Ratih Amri, Sekretaris Perusahaan Vale Indonesia, dalam laporan yang disampaikan kepada Bursa Efek Indonesia, Jumat (8/5).
Metode yang digunakan adalah pengeboran core drilling HQ-3 untuk program spasi 50m di Bukit Nikel dan Bukit Pinang Blok Sorowako, serta 50m di Blok Pomalaa. Kemudian, pengukuran geofisika dilakukan dengan metode ERT di Bukit Nikel, dengan panjang bentangan sekitar 10 km. Hasil pengujian sedang dalam proses penghitungan cadangan, dengan metode block modeling.
Di bulan ini, rencananya Blok Pomalaa masih akan melanjutkan pengeboran spasi 50m dengan menggunakan 14 unit mesin bor di area PIT 6. Lalu, untuk Blok Sorowako masih melanjutkan pengeboran spasi 50m dengan menggunakan 6 unit mesin bor di area Bukit Nikel, dan 6 unit mesin bor di area Bukit Pinang.
“Pengukuran geofisika akan dilanjutkan di area Bukit Petea dengan perencanaan panjang bentangan sekitar 15km. Seluruh aktivitas pengeboran dan pengambilan data geofisika pun dierencanakan untuk mendapat profil laterit yang lengkap,” tambahnya terkait rencana aksi eksplorasi ke depan.