Jakarta, TAMBANG – Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Yuliot mengungkapkan kabar terbaru ihwal evakuasi penyelamatan 7 karyawan PT Freeport Indonesia yang terjebak longsor. Kata Yuliot, proses evakuasi penyelamatan ketujuh karyawan tersebut masih berlangsung.
“Evakuasi (penyelamatan tujuh karyawan yang terjebak material longsor) itu masih berlangsung,” ungkap Wamen ESDM, Yuliot saat ditemui di Gedung ESDM di Jakarta, Jumat (12/9).
Yuliot menjelaskan bahwa tim penyelamat gabungan, termasuk Inspektur Tambang Kementerian ESDM, telah berhasil mencapai titik awal yang diduga menjadi lokasi keberadaan tujuh karyawan berdasarkan komunikasi awal. Namun, mereka tidak ditemukan di lokasi tersebut.
“Berdasarkan titik lokasi awal, tempat pegawai yang terjebak tadi, tetapi yang bersangkutan tidak ada di Lokasi yang bersangkutan,” terang Yuliot.
Menurutnya, kondisi terowongan yang berliku-liku dan cukup dalam menjadi kendala proses evakuasi. “Karena terowongan yang ada di dalam itu kan berliku-liku dan juga cukup dalam,” imbuhnya.
“Kalau yang 30 jam itu sudah sampai di titik lokasi, tambah terowongan baru, tetapi yang terjebak belum ditemukan,” ucap dia.
Tim dari Kementerian ESDM saat ini berada di lokasi bersama tim Freeport untuk melakukan upaya pencarian terhadap tujuh karyawan yang masih terjebak. Yuliot berharap proses pencarian ini dapat segera membuahkan hasil dan para karyawan dapat ditemukan dalam waktu dekat.
“Untuk tim dari Kementerian esdm saat ini juga ada di lapangan bersama dengan Feeport bagaimana untuk mencari karyawan Freeport yang terjebak tadi, mudah-mudahan dalam waktu dekat bisa teratasi,” bebernya.
Sebelumnya, Presiden Direktur PT Freeport Indonesia (PTFI), Tony Wenas, turun langsung ke lokasi pada Kamis, 11 September 2025, untuk memastikan proses evakuasi berjalan lancar dan aman. Tony menjelaskan bahwa banyaknya material longsor menjadi tantangan utama dalam proses evakuasi sehingga memerlukan penanganan ekstra.

“Tantangannya Adalah memang area terdampak itu material yang turun jauh lebih banyak dari yang kami perkirakan. Sehingga memerlukan penanaganan-penanganan ekstra dan waktu yang lebih lama dan juga masih ada pergerakan-pergerakan dari lumpur bijih basah tersebut,” ujar Tony Wenas.
Pihak perusahaan memohon doa dan dukungan dari seluruh lapisan masyarakat agar upaya penyelamatan ini dapat berjalan lancar dan berhasil. Selain itu, keluarga dari para karyawan yang terjebak akan didatangkan ke area kerja untuk mendampingi proses pencarian, sekaligus mendapatkan informasi terbaru secara langsung di lokasi.
“Dan kami memohon doa dan dukungan dari seluruh lapisan seluruh masyarakat agar supaya Upaya penyelamatan ini berhasil. Kami juga akan mendatangkan keluarga dari karyawan yang terjebak tersebut ke area kerja kami ini untuk dapat bersama-sama dengan kami di sini untuk melihat langsung dan mendapatkan informasi yang terkini,” jelasnya.
Baca juga: