Beranda CSR Anak Usaha DOID Gelar Seminar Dan Eksebisi Edukasi

Anak Usaha DOID Gelar Seminar Dan Eksebisi Edukasi

Dari kiri, Kristiyanto Widyawan, Direktur BIRU; Irfan Taufik, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Balikpapan; Dian Andyasuri, Komisaris BIRU; dan Dinny Jusuf, Advisor BIRU.

Jakarta,TAMBANG,- Anak Usaha PT Delta Dunia Makmur Tbk. (Delta Dunia Group) yaitu PT BISA Ruang Nuswantara (BIRU), menggelar Seminar Edukasi bertema “Pembelajaran untuk Masa Depan yang Berkelanjutan”. Juga diadakan ekshibisi “BISA Ruang Vokasi (BRV) Learning Experience” di Balikpapan pada Rabu, (6/9).Kegiatan ini diselenggarakan secara hybrid dan dihadiri perwakilan dari Pemerintah Daerah, pelaku industri tambang dan non-tambang, serta lembaga pendidikan dan peserta didik. Tujuannya adalah mendorong kolaborasi multi sektor dalam meningkatkan pengembangan karakter dan keterampilan sumber daya manusia (SDM) berdaya saing global dan siap terjun ke dunia industri, khususnya industri pertambangan.

Dian Andyasuri, Komisaris BIRU menjelaskan BIRU adalah anak usaha Delta Dunia Group yang fokus pada pendidikan vokasi dan pengelolaan daur ulang limbah. Kehadiran BIRU sebagai perusahaan sosial inovatif merupakan wujud nyata komitmen environment, social, and governance (ESG) jangka panjang Perseroan. “Memahami pentingnya tenaga kerja terampil dan siap diserap oleh industri, kami berupaya terus mendorong kolaborasi multi sektor dalam meningkatkan aspek karakter, pengetahuan, serta keterampilan siswa kejuruan agar memenuhi kebutuhan industri. Melalui kegiatan hari ini, kami berharap dapat mendorong sinergi antar sektor, khususnya sektor pendidikan dan industri, dalam memberikan dampak positif bagi masyarakat dan meningkatkan tenaga kerja terampil dan berkualitas di Tanah Air.”terang Dian.

Dijelaskan pula bahwa pertumbuhan ekonomi Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) pada kuartal II tahun 2023 mencapai 6,84%. Ini berarti meningkat secara signifikan dari periode yang sama di tahun sebelumnya yaitu 3,62%. Sektor ekstraktif menjadi pilar penting bagi perekonomian Kaltim, menyumbang sekitar 40,69% terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) secara keseluruhan.

Sebagai salah satu kota yang terletak di Kaltim, Balikpapan merupakan salah satu kota yang juga mengandalkan sektor pertambangan dan industri. Peningkatan ekonomi yang signifikan ini melahirkan lebih banyak kebutuhan akan tenaga kerja terampil di sektor pertambangan dan energi.

Sementara Atok Aryanto, Praktisi Pendidikan sekaligus Direktur Kubik Leadership yang menjadi salah satu narasumber dalam Seminar Edukasi menyebutkan salah satu kunci peningkatan serapan tenaga kerja dalam industri adalah kolaborasi multi sektor. Multi sektor tersebut mulai dari penggerak ekosistem pendidikan, pelaku industri serta peserta didik. “Kolaborasi yang baik antar pemangku kepentingan diharapkan dapat menciptakan proses pembelajaran berbasis keterampilan yang efektif, sesuai dengan kebutuhan industri. Juga mampu memberikan manfaat luas bagi masyarakat dan pertumbuhan ekonomi nasional.”ungkap Atok.

Juga hadir sebagai narasumber Indah Shafira Zata Dini yang keseharian menjadi Konsultan Pendidikan. Indah menyebutkan pelatihan dan pembelajaran dengan duplikasi lingkungan tempat kerja memainkan peran penting dalam mempersiapkan tenaga kerja yang terampil dan berdaya saing. “Duplikasi lingkungan tempat kerja ini tak hanya mampu menciptakan SDM yang adaptif, tapi juga mampu memenuhi kualifikasi kebutuhan industri atau bahkan mampu berkontribusi dalam menciptakan solusi bagi industri terkait.”terang Indah.

Sementara itu, Nanang Rizal Achyar, Wakil Presiden Direktur PT Bukit Makmur Mandiri Utama (BUMA) menjelaskan BIRU, melalui BISA Ruang Vokasi (BRV), berkolaborasi dengan BUMA dan bekerja sama dengan sejumlah SMK dan pemain industri membantu mengatasi kesenjangan antara kebutuhan tenaga kerja industri dan kompetensi tenaga kerja. Juga membuka akses pelatihan yang inklusif melalui konsep link and match antara Dunia Usaha Dunia Industri (DUDI) dengan dunia pendidikan.

“Kami percaya, kolaborasi ini akan memberikan manfaat luas dan jangka panjang bagi masyarakat, sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi.”ujar Nanang. BUMA sendiri merupakan salah satu perusahaan kontraktor tambang yang juga anak usaha Delta Dunia Group.

Sebagaimana diketahui, BRV merupakan produk pelatihan kompetensi berbasis industri yang bertujuan meningkatkan kapasitas  dan keterampilan lulusan SMKagar sesuai dengan kebutuhan industri. Nantinya, BIRU akan menghadirkan BRV platform, sebuah program e-learning berbasis kompetensi industri yang diperkuat dengan pendekatan virtual reality dalam praktik pembelajaran. Platform yang dapat diakses secara daring ini akan memberikan pengalaman belajar yang lebih mendalam sekaligus meningkatkan literasi digital melalui berbagai modul dan pemanfaatan perlengkapan multimedia yang interaktif, seperti video dan simulasi virtual. Lulusan BRV akan mendapatkan sertifikat berstandar nasional (BNSP) yang mendukung kesesuaian lulusan siswa dengan kebutuhan industri yang semakin meningkat. 

Ke depannya, BIRU akan terus mengembangkan program peningkatan kompetensi SDM dan memperluas jangkauan ke sektor-sektor lainnya yang membutuhkan tenaga kerja vokasi siap kerja, seperti program pilot yang sedang digarap untuk sektor pariwisata dan perhotelan. Selain itu, BIRU juga akan memperkuat kompetensi pembelajaran dengan program Bahasa Inggris, apprenticeship atau pelatihan praktis, keduanya bersertifikasi internasional.

“Dengan roadmap tersebut, kami yakin BIRU akan menjadi inisiator pengembangan SDM Indonesia yang inovatif, komprehensif dan bernilai unggul, serta berdaya saing global. Langkah perluasan bisnis Delta Dunia Group juga turut memperbesar peluang kebutuhan tenaga kerja  terampil ke depannya, di mana BIRU turut mendorong praktik keberlanjutan serta melengkapi ekosistem Perseroan dari sisi pemenuhan SDM berkualitas di tengah perkembangan industri yang dinamis. Dengan turut membantu mempersiapkan calon tenaga kerja yang terampil dan sesuai dengan kebutuhan industri, kami berharap dapat turut memberikan kontribusi positif bagi industri serta pertumbuhan ekonomi nasional.” tutup Dian.