Beranda Korporasi Cipta Kridatama Raih Kontrak Senilai Rp 348 Miliar

Cipta Kridatama Raih Kontrak Senilai Rp 348 Miliar

Jakarta-TAMBANG–Ditengah kondisi sektor pertambangan yang belum pulih sepenuhnya, PT Cipta Kridatama (CK) masih mendapat proyek baru. Kali ini anak usaha PT ABM Investama Tbk (IDX: ABMM) ini mendapat kontrak jasa pertambangan senilai Rp 348 miliar dari PT Trisensa Mineral Utama (TMU). Kontrak ini ditandatangani Direktur Utama CK, Irfan Setiaputra dan Direktur Utama & Direktur TMU, Suaidi Marasabessy dan Elim Khiat.

Kontrak yang ditandatangani pada 1 September 2016 dengan anak usaha PT Toba Bara Sejahtra,Tbk ini berlaku hingga tahun 2019. Dalam kontrak ini PT Cipta Kridatama akan memberi layanan pengupasan lapisan tanah penutup batubara (overburden removal) serta penyewaan alat berat di tambang seluas 3.414 hektar.

Untuk diketahui tambang milik TMU terletak di Kecamatan Loa Janan, Kecamatan Muara Jawa dan Kecamatan Sanga-Sanga, Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur.

Penandatanganan kontrak kerja sama pertambangan ini menjadi kerja sama yang ketiga kalinya dengan Toba Bara Group. Sebelumnya, CK telah mengantongi kerja sama dengan PT Indomining (IM) yang telah dimulai sejak April 2016 serta dengan PT Adimitra Baratama Nusantara (ABN) di Juni 2015. Semua kotrak tersebut berlaku selama lima tahun. Dengan adanya kontrak dengan TMU, CK akan mengerjakan layanan jasa overburden removal milik Toba Bara Group yang bernilai ± Rp 6,3 Trilyun.

“Kontrak baru dengan TMU menjadikan CK sebagai kontraktor tunggal di seluruh perusahaan tambang batu bara milik Toba Bara Group. Prestasi ini memperlihatkan kinerja CK mampu menjaga kepercayaan klien. Upaya CK untuk terus memahami kondisi klien akhirnya membuat CK tetap bertumbuh di tengah kondisi yang masih menantang saat ini.” Ungkap Direktur Utama PT Cipta Kridatama Irfan Setiaputra.

Untuk diketahui PT Cipta Kridatama merupakan salah satu perusahaan penyedia jasa pertambangan terbesar di Indonesia. Kemudian sejak 2013 PT Cipta Kridatama mengepakan sayapnya ke area jasa konstruksi. Hal ini dilakukan guna memperluas jaringan bisnis, sekaligus menyediakan solusi terintegrasi bagi seluruh klien/calon klien di berbagai sektor industri, seperti: pertambangan, minyak dan gas, geotermal, industri, dan infrastruktur umum.