Cilegon, TAMBANG – Perusahaan energi global ExxonMobil melalui PT Federal Karyatama (FKT) memproduksi pelumas hingga 100 juta liter per tahun. Sebanyak 70 persen dari total produksi tersebut diserap oleh industri pertambangan dan manufaktur.
“Kapasitas produksi saat ini 100 juta liter dengan berbagai macam variasi pelumas. Sebanyak 70 persen, kami pasok ke sektor tambang dan manufaktur,” ungkap Maintenance and Engineering Manager PT Federal Karyatama, Syafruddin Harris saat ditemui di fasilitas pabrik pelumas di Cilegon, Banten, Selasa (24/6).
Ia menambahkan, sisanya sebesar 30 persen digunakan untuk memenuhi kebutuhan industri lain seperti otomotif, perkebunan, pembangkit listrik, serta armada logistik. Produk pelumas ExxonMobil juga telah diekspor ke Vietnam dengan volume mencapai 1 juta liter.
“Sektor lain yang kami suplai termasuk pembangkit listrik, turbin, perusahaan logistik dan armada bus, serta perkebunan seperti kelapa sawit,” jelas Harris.
“Selain memenuhi kebutuhan domestik, pabrik ini juga telah mengekspor ke pasar regional, termasuk lebih dari 1 juta botol pelumas ukuran 4 liter ke Vietnam sejak tahun 2024,” imbuh dia.
Baca juga: ZONAEBT Resmi Rilis Sertifikat REC, Dukung Transisi Energi Bersih
Harris menjelaskan, fasilitas pabrik ini telah beroperasi selama lebih dari tiga dekade dan telah berperan penting dalam mendukung permintaan pelumas dari sektor industri dan otomotif nasional.
Menggunakan sistem produksi semi-otomatis, dilengkapi teknologi rotary-weight filling dan pengendalian berbasis SCADA (Supervisory Control and Data Acquisition), pabrik ini menjamin presisi, efisiensi, dan konsistensi kualitas dalam setiap liter produk yang dihasilkan.
“Berbagai teknologi kita implementasikan di pabrik ini, dari mulai proses penerimaan raw material hingga pengemasan dari pelumas. Teknologi seperti rotary weighing, filling kemudian sistem kontrol SCADA, ada di pabrik ini,” jelasnya.
Produk pelumas ExxonMobil didistribusikan secara luas melalui lima Regional Distribution Centers (RDC) di Cilegon, Jakarta, Surabaya, Balikpapan, dan Makassar, menjangkau kebutuhan industri pertambangan, transportasi, energi, manufaktur, dan otomotif. RDC ini berfungsi sebagai pusat logistik utama, memastikan distribusi pelumas berjalan efisien ke berbagai wilayah dan zona industri, termasuk untuk sektor manufaktur dan fleet di Jawa, hingga sektor tambang dan energi di Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua.
Selain produk unggulan, pelanggan juga mendapatkan dukungan dari lebih dari 20 teknisi bersertifikasi ICML serta layanan analisa pelumas melalui laboratorium Mobil Lubricants Analysis℠ (MLA) di Indonesia dan Shanghai.

Keunggulan teknis fasilitas Pabrik Cilegon meliputi fleksibilitas pengemasan di manadari botol kecil ukuran 0.8 liter hingga drum dan Intermediate Bulk Container (IBC). Kemduain Sistem traceabilityditandai dengan kode QR dan kode fisik pada setiap produk untuk memastikan keaslian
Selanjutnya adanya laboratorium internaluntuk pengujian kualitas dilakukan menyeluruh dari bahan baku, campuran, hingga produk akhir.
Presiden Direktur PT ExxonMobil Lubricants Indonesia Syah Reza menyampaikanfasilitas produksi menjadi bagian dari strategi kami untuk memperkuat rantai pasok pelumas berkualitas tinggi di Indonesia, sekaligus menjawab kebutuhan sektor industri yang membutuhkan solusi pelumasan andal, efisien, dan berstandar global.
“Produksi lokal memungkinkan kami menghadirkan produk yang relevan dengan kebutuhan operasional pelanggan—dari manufaktur hingga energi—dengan kecepatan dan fleksibilitas yang lebih tinggi,” ujar Syah Reza.
Komitmen Lokal dan Kontribusi Berkelanjutan
Sebagai perusahaan global, komitmen inisiatif Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) menjadi bagian penting dari strategi produksi fasilitas pabrik ini. Selain itu, mayoritas tenaga kerja berasal dari wilayah Cilegon dan Banten, hal ini sekaligus memperkuat kontribusi sosial perusahaan terhadap pemberdayaan komunitas lokal.
Pabrik ini juga menerapkan prinsip keberlanjutan dengan pengelolaan limbah secara sirkular. Air limbah hasil produksi diproses melalui sistem pemisahan minyak dan air (oil water separator) serta diolah di Sewage Treatment Plant (STP) sebelum digunakan kembali untuk irigasi kawasan pabrik. Seluruh kegiatan operasional dijalankan di bawah standar Health, Safety, Security and Environment (HSSE) yang ketat.
“Dengan kombinasi teknologi global, sumber daya lokal, dan sistem distribusi yang kuat, ExxonMobil berkomitmen untuk terus memimpin pasar pelumas di Indonesia menyediakan solusi yang berkualitas tinggi, relevan secara lokal, dan siap menjawab tantangan industri masa depan,” pungkas Syah Reza.