Beranda ENERGI Migas Asosiasi Ahli Migas Sodorkan Langkah Efisiensi

Asosiasi Ahli Migas Sodorkan Langkah Efisiensi

Jakarta – TAMBANG. Ikatan Ahli Fasilitas Produksi Minyak dan Gas Bumi Indonesia (IAFMI)  menyerukan pada Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) untuk melakukan efisiensi, optimalisasi, simplifikasi, serta kolaborasi di segala bidang. Langkah ini diperlukan mengingat harga minyak telah turun signifikan 6 bulan terakhir.

 

Sekjen IAFMI, Ir. Taufik Aditiyawarman MM.,PMP mengatakan, berdasarkan perkiraan harga gas bumi di kisaran US$ 50 per barel kemungkinan akan bertahan 3 tahun kedepan. Sehingga, kecil kemungkinannya untuk kembali ke US$100 – US$120 per barel dalam waktu dekat.

 

“Semua pihak yang terlibat seyogyanya bersiap menghadapi situasi ini secara bersama-sama dan terintegrasi,” ujarnya di Jakarta, Kamis (19/3).

 

Dalam diskusi yang sebelumnya digelar IAFMI pad1 11 Maret 2015, disepakati beberapa langkah untuk mencapai efisiensi, optimalisasi, simplifikasi dan kolaborasi. Beberapa diantaranya mencakup optimalisasi volume pekerjaan, penerapan teknologi kreatif yang efisien biaya, optimalisasi metode pelaksanaan pekerjaan, value engineering  yang berkelanjutan untuk menghasilkan rancangan dasar dan spesifikasi yang tepat guna, namun tidak mengorbankan aspek keselamatan.

 

Selain itu, diskusi tersebut juga menyepakati konsep “Bekerja Bersama” dalam proses ulasan engineering, manufaktur, dan perizinan kerja. Integrasi efisiensi dan optimalisasi pun bisa mulai dari reservoir, fasilitas produksi, pemboran, hingga operasi produksi.

 

Pada dasarnya, harga yang ditawarkan kontraktor sangat tergantung dari harga beli material, jasa, dan sumber daya lain. Sehingga, penurunan biaya satuan dari kontraktor hanya akan terjadi bila seluruh mata rantai suplai juga merespon turunnya harga minyak dengan penurunan harga jual mereka.

 

Strategi juga dilakukan dengan memangkas biaya yang tidak efektif, termasuk handling fee dan overhead. Kemudian bisa pula dengan memanfaatkan peluang di industri hilir dan sektor energi lain yang masih belum terpengaruh secara langsung oleh turunnya harga minyak bumi.