Jakarta-TAMBANG. Tertarik di sektor pembangunan pembangkit listrik di Indonesia, Jepang siapkan investasi US$ 400 juta.
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani, mengaku di tahun ini Jepang minat membenamkan investasi barunya sebesar US$ 1,725 miliar di Indonesia.
Tidak lagi didominasi oleh sektor-sektor tradisional investor Jepang seperti sektor otomotif dan elektronik, kali ini Jepang minat membidik kegiatan usaha baru di Indonesia. Adapun, minat investasi baru ini meliputi bidang moda transportasi massal US$ 1,1 miliar, pembangunan terminal bandara US$ 200 juta, pembangunan jalur pipa gas US$ 20 juta, industri bahan bangunan US$ 3 juta dan industri mesin pertanian dan komponennya US$ 2 juta.
“Termasuk pembangunan pembangkit listrik senilai US$ 400 juta,” ujar Franky dalam keterangan persnya di Jakarta.
Di luar itu, lanjut Franky, terdapat juga komitmen investasi yang sudah memperoleh Izin Prinsip dari BKPM untuk pembangunan pembangkit listrik senilai US$ 2,7 miliar. Adapun, minat investasi di bidang pembangkit listrik ini terletak di Provinsi Sumatera Utara.
Menurut Franky, minat investasi Jepang ini di dapat dari kegiatan roadshow pemasaran investasi yang dilakukan BKPM di Jepang pada 25-28 Januari 2016 lalu, BKPM secara berturut-turut telah melakukan promosi investasi ke empat prefektur yaitu Aichi (Nagoya), Okayama, Tokyo dan Saitama.