Beranda Tambang Today Ratusan Mahasiswa Antusias Hadiri Talk Show Career Hub di Minerba Convex 2025  

Ratusan Mahasiswa Antusias Hadiri Talk Show Career Hub di Minerba Convex 2025  

Career Hub
Dokumentasi: TAMBANG

Jakarta, TAMBANG – Ratusan mahasiswa antusias mengikuti Talk Show Career Hub yang menjadi bagian dari rangkaian ajang akbar sektor pertambangan mineral dan batu bara, Minerba Convex 2025. Kegiatan dilaksanakan pada hari kedua, Kamis, 16 Oktober 2025 di JICC, Jakarta.

Talk Show Career Hub bertujuan mempertemukan mahasiswa dengan profesional serta praktisi dari perusahaan pertambangan, guna memberikan inspirasi, wawasan karier, dan pemahaman mengenai peluang serta tantangan sektor minerba di masa depan.

Mengusung tema “Mengenal Lebih Dekat Dunia Kerja Sektor Minerba”, sesi sharing santai ini menghadirkan dua pembicara profesional, yakni Presiden Direktur Carsurin UAV Solutions, Muharam Zamzam, dan Ketua Bidang Hubungan Industri dan Asosiasi Industri, Perhimpunan Ahli Pertambangan Indonesia (Perhapi), Ardhi Ishak. Talk Show Career Hub Minerba Convex 2025 ini dimoderatori oleh Pimpinan Umum Majalah TAMBANG, Atep A Rofiq.

Presiden Direktur Carsurin UAV Solutions, Muharam Zamzam, menyampaikan bahwa untuk membangun industri pertambangan Indonesia yang unggul, generasi muda perlu mengkombinasikan kelincahan (agility) dan ketangguhan (grit) sebagai DNA profesional mereka.

“Untuk membangun industri pertambangan Indonesia yang unggul, pesan saya adalah kombinasikan agility (kelincahan) dengan grit (ketangguhan) sebagai DNA profesional Anda,” ungkap Zamzam.

Presiden Direktur Carsurin UAV Solutions, Muharam Zamzam.

Grit (gabungan dari semangat dan ketekunan) yang menjadi pesan khusus Zamzam kepada mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi ini yakni ketekunan dan passion jangka panjang untuk menguasai fundamental ilmu pertambangan serta tetap teguh menghadapi kompleksitas dunia tambang.

Di saat yang sama, ia menekankan pentingnya agility, yaitu kelincahan dan kemampuan beradaptasi, agar generasi muda mampu terus belajar, berinovasi, dan merespons perubahan teknologi maupun tuntutan keberlanjutan (Environmental, Social, and Governance) dengan cepat.

“Miliki grit yaitu ketekunan dan passion jangka panjang untuk menguasai fundamental ilmu tambang dan teguh menghadapi kompleksitasnya, sambil memiliki agility, kelincahan dan adaptabilitas untuk terus belajar, berinovasi, dan merespons perubahan teknologi serta tuntutan keberlanjutan (ESG) dengan cepat,” imbuh lulusan Institut Teknologi Bandung (ITB) ini.

Hal senada disampaikan Ketua Bidang Hubungan Industri dan Asosiasi Industri Perhapi, Ardhi Ishak, yang menegaskan bahwa untuk berkiprah di dunia pertambangan, mahasiswa harus terlebih dahulu menguasai ilmu dasar yang diperoleh di bangku kuliah.

“Penguasaan dasar dari bidang ilmu sesuai jurusannya seperti geologi, teknik pertambangan, metalurgi, teknik sipil dan mesin, maupun bidang lainnya,” ujar Ardhi.

Ia juga menekankan bahwa selain penguasaan ilmu dasar sesuai bidang studi, tenaga kerja muda perlu memiliki keterampilan pendukung sebagaimana tercantum dalam Future Jobs Report 2025 yang dirilis World Economic Forum.

Ketua Bidang Hubungan Industri dan Asosiasi Industri, Perhimpunan Ahli Pertambangan Indonesia (Perhapi), Ardhi Ishak.

Keterampilan tersebut mencakup kemampuan berpikir analitis, pemecahan masalah, kepemimpinan, semangat belajar sepanjang hayat, serta kecakapan dalam memanfaatkan teknologi agar mampu bersaing dengan tenaga kerja global.

“Kompetensi lain yang harus dikuasai adalah soft skill yaitu analytical thinking, problem solving, leadership, lifelong learning, technology literacy, seperti yang disebut oleh Future Jobs Report 2025, World Economic Forum,” jelas Ardhi.

Ardhi juga menambahkan bahwa peluang kerja di sektor pertambangan tidak hanya terbuka di dalam negeri, tetapi juga di luar negeri. Ia menjelaskan, saat ini banyak negara Barat mengalami penurunan minat generasi muda terhadap industri pertambangan, sehingga membuka kesempatan bagi tenaga kerja dari Indonesia yang memiliki kompetensi dan kesiapan untuk berkarier secara global.

“Peluang kerja sektor pertambangan bukan hanya di dalam negeri, namun juga di luar negeri mengingat turunnya minat anak muda terhadap industri pertambangan di negara Barat,” imbuhnya.

Sebagai contoh, saat ini sudah banyak ahli tambang asal Indonesia yang bekerja di industri pertambangan Australia. Kondisi ini menunjukkan bahwa sumber daya manusia Indonesia memiliki daya saing yang diakui secara global.

Karena itu, Ardhi mendorong para mahasiswa untuk mempersiapkan diri sejak dini agar mampu berkarier di luar negeri, antara lain dengan meningkatkan kemampuan berbahasa asing serta melengkapi diri dengan berbagai sertifikasi dan keterampilan pendukung lainnya.

“Sebagai contoh, saat ini sudah banyak ahli tambang asal Indonesia yg bekerja di industri pertambangan Australia. Untuk itu para mahasiswa juga harus mempersiapkan diri untuk dapat bekerja di luar negeri dengan melengkapi diri dengan kemampuan bahasa dan sertifikasi ketrampilan lainnya,” pungkas Ardhi.

Talk Show Career Hub diikuti oleh mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi, antara lain Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Padjadjaran (Unpad), UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, UPN “Veteran” Yogyakarta, Universitas Islam Bandung (Unisba), Sekolah Tinggi Teknologi Mineral Indonesia (STTMI), Universitas Trisakti, dan Universitas Gadjah Mada (UGM).