Beranda Galeri Tren Batubara dan Peningkatan Operasional, Indika Energy ke Zona Positif

Tren Batubara dan Peningkatan Operasional, Indika Energy ke Zona Positif

rupslb-indika-energy-tambang-2Jakarta – TAMBANG. Pasca pengunduran diri Wishnu Wardhana, PT Indika Energy Tbk menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) di Jakarta (30/01). Dimana dalam rapat telah diputuskan susunan Dewan Komisaris dan Agus Lasmono menjabat sebagai Komisaris Utama. Wishnu Wardhana telah mengundurkan diri dari seluruh jabatan terhitung sejak 7 Desember 2016.

 

Hal ini menjadi bukti kejelasan serta ketegasan dari komitmen Indika Energy terhadap tata kelola perusahaan untuk menjadi yang lebih baik serta jauh dari potensi benturan kepentingan pribadi setiap manajemen dan seluruh karyawan.

 

Merujuk pada pernyataan keterbukaan Indika Energy kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Wishnu melepaskan seluruh jabatan di holding company dan anak-anak perusahaan Grup Indika Energy dan tidak lagi terlibat dalam manajemen dan fungsi bisnis apa pun.

 

Agus Lasmono selaku Komisaris Utama Indika Energy memastikan bahwa kinerja fungsi pengawasan yang dilakukan secara kolektif oleh seluruh anggota Dewan Komisaris tetap berjalan optimal.

 

“Sesuai tata kelola perusahaan yang baik, peran pengawasan oleh Dewan Komisaris juga didukung oleh Komite Audit dan Good Corporate Governance, Komite Risiko dan Investasi, serta Komite Human Capital,” jelas Agus yang merupakan pendiri dan pemilik mayoritas Indika Energy.

 

Saat memberikan keterangan kepada pers, Direktur Utama Indika Energy M. Arsjad Rasjid P.M. menjelaskan, dari sisi eksternal, meskipun masih volatil, tren kenaikan harga batubara sepanjang pertengahan hingga akhir tahun 2016 berdampak positif terhadap kinerja anak-anak perusahaan.

 

“Saya optimis dengan prospek harga batu bara, paling tidak sampai dengan kuartal pertama 2017 sebagai akibat dari terbatasnya supply,” ungkap Arsjad.

 

Di sisi internal, secara umum kinerja anak-anak perusahaan juga mulai meningkat. Utilisasi aset pertambangan batu bara meningkat tajam pada tahun 2017 dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Anak perusahaan Indika Energy yang bergerak di bidang rekayasa teknik dan EPC untuk industri minyak dan gas juga akan menangani proyek strategis nasional yaitu Tangguh LNG Train 3 yang berlokasi di Papua Barat.

 

Selain itu, proyek ekspansi Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Cirebon dengan kapasitas 1×1000 MW, juga diharapkan segera mencapai financial close dan akan menjadi proyek 35.000 MW pertama yang menjadi kenyataan. ”Ini adalah wujud kontribusi nyata Indika Energy untuk mendukung kesuksesan program Pemerintah,” jelas Arsjad.

 

Arsjad kembali menegaskan bahwa Indika Energy terus fokus pada kegiatan usahanya dengan melakukan investasi di berbagai proyek infrastruktur yang berkontribusi langsung pada penciptaan lapangan kerja dan suksesnya pembangunan nasional. Selain meningkatkan kinerja seluruh anak perusahaan, fokus Indika Energy ke depan adalah menjaga stabilitas keuangan di tingkat induk dan anak perusahaan. Indika Energy terus melakukan pemangkasan biaya, memperketat belanja modal, menjaga cadangan kas dan mengurangi beban utang. ”Indika Energy siap melakukan turnaround dan mencatat kinerja positif di tahun 2017,” tambah Arsjad.

 

Ketika disinggung perihal pengunduran diri Wishnu Wardhana dimana lebih memilih menjadi manajer kampanye dari salah satu calon Pilkada DKI Jakarta, Arsyad menegaskan, ”Kegiatan Pak Wishnu di luar perusahaan dan dilakukan sepenuhnya dalam kapasitas pribadi. Keputusan beliau untuk mundur dari Indika Energy diperlukan untuk menepis mispersepsi yang mungkin saja terjadi”.

 

Arsjad menambahkan bahwa langkah Wishnu dan mantan karyawan lain dalam kegiatan politik sepenuhnya merupakan keputusan dan tanggung jawab pribadi serta sama sekali tidak merepresentasikan sikap perusahaan maupun pemegang saham.

 

Langkah Wishnu keluar dari Indika Energy sejalan dengan Rico Rustombi yang menjadi juru bicara salah satu pasangan calon pada Pilkada DKI Jakarta. ”Pak Rico sudah mundur dan tidak lagi menjabat Direktur Utama PT Mitrabahtera Segara Sejati Tbk., yang merupakan anak perusaahaan Indika Energy, sejak September 2016,” ungkap Sekretaris Perusahaan Dian Paramita.

 

Sebagai perusahaan terbuka, Indika Energy selalu menjaga netralitas dan sama sekali tidak terafiliasi dengan kepentingan politik tertentu. Indika memiliki Code of Conduct yang menjauhkan seluruh praktek bisnis dari potensi benturan kepentingan. ”Seluruh karyawan, terutama yang memegang jabatan manajemen, diharuskan bebas dari keterlibatan di politik praktis,” tambah Dian.

 

Kepemilikan Indika Energy dikuasai oleh PT Indika Mitra Energi (63,5%) yang dimiliki oleh Agus Lasmono (60%) dan Wiwoho Basuki beserta ketiga anaknya (40%). Wishnu hanya memegang saham yang jumlahnya sangat kecil yaitu 0,02% yang berasal dari employee stock allocation (ESA), sama seperti sejumlah manajemen lainnya yang sudah bekerja di Indika Energy saat perusahaan melakukan initial public offering (IPO) di bursa efek pada tahun 2008.

 

Hasil RUPSLB Tanggal 30 Januari 2017

Susunan Dewan Komisaris Indika Energy menjadi sebagai berikut:

  • Agus Lasmono sebagai Komisaris Utama
  • Richard Bruce Ness sebagai Komisaris
  • Boyke W. Mukijat sebagai Komisaris independen
  • Muhamad Chatib Basri sebagai Komisaris Independen

 

Sedangkan Susunan Direksi tidak mengalami perubahan.

  • M. Arsjad Rasjid P.M. sebagai Direktur Utama
  • Azis Armand sebagai Direktur
  • Eddy Junaedy Danu sebagai Direktur Independen