Beranda Tambang Today Antam Kantongi Rekomendasi Ekspor Hingga 2019

Antam Kantongi Rekomendasi Ekspor Hingga 2019

Petugas mengawasi pengangkutan bijih Emas di tambang PT. Antam Tbk, Pongkor Bogor Jawa Barat (Taufiequrrohman/TAMBANG)

Jakarta, TAMBANG – PT Aneka Tambang (Antam) kembali memperoleh rekomendasi perpanjangan ekspor mineral logam kadar rendah hingga 2019.

 

Rekomendasi yang dikantongi Antam berupa ekspor bijih nikel kadar rendah (<1,7% Ni) sebesar 2,7 juta wet metric ton (Wmt) dan bijih bauksit tercuci dengan kadar ≥42% Al2O3 sebesar 840 ribu Wmt.

 

Sebelumnya pada tahun 2017, Antam telah mendapatkan rekomendasi ekspor bijih nikel kadar rendah dengan total sebesar 3,9 juta Wmt yang terdiri dari 2,7 juta Wmt diperoleh pada bulan Maret 2017 serta 1,2 juta Wmt diperoleh pada bulan Oktober 2017. Sedangkan rekomendasi ekspor bijih bauksit tercuci diperoleh pada periode Maret 2017.

 

Rangkaian rekomendasi diperoleh, lantaran Antam memenuhi kriteria dalam Peraturan Menteri ESDM No. 5 Tahun 2017 Tentang Peningkatan Nilai Tambah Mineral Melalui Kegiatan Pengolahan dan Pemurnian di Dalam Negeri.

 

Antam masuk dalam kriteria  Perusahaan pemegang Izin Usaha Pertambangan (IUP) Operasi Produksi Nikel dan Bauksit, yang telah memiliki dan mengoperasikan. Serta mengembangkan pabrik pengolahan mineral di dalam negeri.

 

“Ekspor bijih nikel dan bijih bauksit oleh Antam akan mendukung hilirisasi mineral yang telah dilakukan sejak tahun 1974. sejalan dengan pengoperasian pabrik feronikel FeNi I. Saat ini, Antam  sudah memiliki beragam fasilitas pengolahan mineral baik nikel, emas, perak maupun bauksit. Selama lebih dari empat dekade Antam senantiasa berupaya meningkatkan nilai tambah mineral yang dimiliki sejalan dengan kebijakan hilirisasi Pemerintah,” ungkap Direktur Utama Antam, Arie Prabowo Ariotedjo melalui siaran pers yang diterima tambang.co.id, Minggu  (1/4).

 

Kontribusi Antam kepada Negara pada tahun 2017 dari pembayaran sektor pajak serta Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNPB) mencapai Rp735 miliar.

 

Proyek kunci Antam saat ini, mencakup Proyek Pembangunan Pabrik Feronikel Haltim (P3FH) berjalan dengan on track dengan realisasi konstruksi 38vpersen sampai dengan akhir tahun 2017. Direncanakan pabrik Feronikel Haltim (Line 1) memiliki kapasitas produksi sebesar 13.500 ton nikel dalam feronikel (TNi) dimana konstruksi pabrik direncanakan selesai pada akhir tahun 2018.

 

Dalam hal pengembangan komoditas bauksit, saat ini Antam fokus pada pembangunan pabrik Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) di Mempawah, Kalimantan Barat bekerjasama dengan PT INALUM (Persero) yang memiliki kapasitas pengolahan sebesar 1 juta ton SGA per tahun.