Beranda Tambang Today Dirut MIND ID: Pembangunan Smelter Tembaga Freeport Capai 54 Persen

Dirut MIND ID: Pembangunan Smelter Tembaga Freeport Capai 54 Persen

katoda tembaga
Proses pembangunan Smelter konsentrat tembaga PTFI di Kawasan JIIPE Gresik. Dok: Istimewa.

Jakarta, TAMBANG – Direktur Utama MIND ID, Hendi Prio Santoso menyampaikan bahwa saat ini progres pembangunan smelter tembaga milik PT Freeport Indonesia (PTFI) sudah mencapai 54 persen. Sementara, penyelesaian konstruksi ditargetkan rampung pada Desember 2023.

Syukur Alhamdulillah, progres yang sudah tercapai tadi terinfokan sudah mencapai 54 persen di akhir Januari. Insyaallah akan mencapai 100 persen penyelesaian konstruksi akhir 2023,” kata Hendi dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VII DPR, Senin (6/2).

Hendi lalu menyampaikan bahwa smelter akan melakukan commissioning dan operasi pada pertengahan tahun 2024.

“Dan akan lanjut ke fase soft commissioning dan operasi di bulan Mei 2024,” ujar mantan Dirut PT PGN ini.

Sebelumnya, Presiden Direktur PT Freeport Indonesia, Tony Wenas menyatakan bahwa smelter akan beroperasi secara komersial pada Desember 2024.

“Setelah beroperasi Mei 2024, akhir 2024 kita baru bisa tidak ekspor konsentrat. Semua hasil tambang, konsentratnya dimurnikan semua di dalam negeri. Smelter baru ini akan menjadi smelter tembaga design single line terbesar di dunia,” ujar Tony kepada tambang.co.id saat meninjau pembangunan proyek smelter tersebut, Jumat (13/01).

Seperti diketahui, smelter tembaga Freeport akan menghasilkan 3 produk utama. Pertama, katoda tembaga dengan kadar 99,99 persen Cu sebesar 550 ribu ton per tahun. Produk ini akan disuplai untuk kebutuhan dalam negeri maupun ekspor.

Kedua, lumpur anoda berupa emas dan perak murni sebesar 6 ribu ton per tahun. Ketiga, produk samping berupa asam sulfat sebesar 1,5 juta ton per tahun dengan konsumen industri petrokimia di Gresik.

Smelter yang terletak di Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE) itu, berkapasitas 1,7 juta ton per tahun. Sehingga jika digabung dengan anak usaha Freeport, yaitu PT Smelting Gresik yang secara bersamaan tengah melakukan ekspansi dengan kapasitas menjadi 1,3 juta ton per tahun, maka total kapasitas pengolahan konsentrat Freeport bakal mencapai 3 juta ton per tahun.