Beranda Mineral Ekspor Bauksit Bakal Distop Tahun Depan, Begini Respon MIND ID

Ekspor Bauksit Bakal Distop Tahun Depan, Begini Respon MIND ID

Bandung, TAMBANG – Presiden Joko Widodo (Jokowi) bakal menyetop ekspor bauksit untuk mengembangkan hilirisasi di dalam negeri. Setelah menggulirkan kebijakan larangan ekspor nikel sebelumnya, tahun depan pemerintah akan menutup ekspor bijih bauksit.

Merespon wacana tersebut, Direktur Utama holding pelat merah pertambangan MIND ID, Hendi Prio Santoso menegaskan, pihaknya siap menyongsong pembatasan ekspor bijih bauksit demi meningkatkan nilai tambah di dalam negeri.

“Pandangan dari grup kami saat ini industri tambang yang dimiliki negara, kami siap tahun depan di mana ekportasi akan diberhentikan sebagai upaya hilirisasi yang dilakukan di dalam negeri,” ujarnya saat menghadiri acara “The 1st Indonesia Minerals Mining Industry Conference-Expo 2022”, Rabu (30/11).

Stan MIND ID dalam acara The 1st Indonesia Minerals Mining Industry Conference-Expo 2022 di Bandung, Jawa Barat.

Menurutnya, MIND ID akan membuka peluang kerja sama dengan perusahaan nasional yang sudah mengembangkan hilirisasi. Targetnya, minimal produksi alumina dapat dipenuhi di dalam negeri.

“Kami juga membuka peluang bekerja sama dengan pemain yang sudah existing. Kita bercita-cita adanya integrasi. Selama ini alumina masih impor, kita berupaya agar minimal alumina produksi dalam negeri, dan bisa diolah menjadi aluminium di negeri kita sendiri,” jelasnya.

Sebelumnya, Presiden Jokowi menegaskan tentang ancang-ancang pemerintah yang akan memberlakukan pembatasan ekspor bauksit tercuci atau washed bauxite pada 10 Juni 2023 mendatang. Bukan hanya bauksit, Jokowi juga menyebut akan menggulirkan larangan ekspor timah dan tembaga.

“Berkaitan dengan hilirisasi konsisten, harus kita lakukan. Hilir nikel sudah masuk nanti ke depan bauksit, timah, tembaga nanti masuk lagi bahan mentah kita semua,” beber Presiden Jokowi dalam dalam Pertemuan Tahunan Bank Indonesia 2022.

Meskipun saat ini Indonesia tengah menghadapi gugatan Uni Eropa di Organisasi Perdagangan Dunia (WTO), dan dinyatakan kalah, Jokowi menegaskan akan melakukan gugatan banding.

Kata Jokowi, Uni Eropa menggugat Indonesia ke WTO karena industrinya mengalami gangguan. Namun demikian, sikap Indonesia untuk mengembangkan industri di dalam negeri merupakan sebuah langkah yang sah untuk menjadi negara maju.

“Kalau ada negara lain yang gugat itu haknya negara lain karena terganggu. Kenapa si Uni Eropa ini gugat karena industrinya banyak di sana. Kalau kita kerjain (hilirisasi) di sini artinya di sana ada pengangguran ada pabrik industri tutup. Tapi negara kita ingin jadi negara maju dan buka lapangan kerja,” tegas Jokowi.

Untuk diketahui, washed bauxite nantinya akan diolah untuk menghasilkan alumina, baik berupa smelter grade alumina (SGA) maupun chemical grade alumina (CGA).