Beranda Batubara Harga Batu bara Ditopang Cuaca Buruk

Harga Batu bara Ditopang Cuaca Buruk

ilustrasi

Jakarta-TAMBANG. Kondisi cuaca seperti adanya badai yang melanda beberapa negara produsen batu bara dunia menjadi penopang kenaikan harga batu bara di bulan April ini. Lihat saja Harga Batu bara Acuan (HBA) yang dikeluarkan Kementrian ESDM menunjukkan kenaikan tipis. Di bulan Maret HBA ada diharga US$ 81,90 per ton sementara di bulan April 2017 ini HBA menyentuh angka US$82,51%.

Deputi Direktur Eksekutif Asosiasi Pertambangan Batu bara Indonesia (APBI) Hendra Sinadia mengatakan kenaikan harga batu bara di bulan ini lebih karena cuaca. “Australia sebagai salah satu produsen batu bara terbesar sedang dilanda badai dan curah hujan tinggi sehingga mempengaruhi aktivitas produksi,”terang Hendra.

Menurutnya cuaca buruk yang melanda beberapa negara produsen batu bara seperti Australia, Indonesia dan Kolombia telah mempengaruhi pasokan. “Sehingga berpengaruh terhadap penguatan harga,”katanya lagi.
Sementara dari sisi permintaan Hendra melihatnya masih relative bagus termasuk dari Cina.

“Permintaan di bulan Maret relatif lebih bagus meski dibanding periode November sampai Desember tahun 2016 terbilang lebih rendah. Namun kenaikan harga batu bara saat ini lebih karena adanya gangguan pasokan sebagai akibat cuaca buruk,”terangnya. Dalam empat bulan ini Harga Batu bara Acuan rata-rata sebesar US$83,49 per metrik ton bahkan lebih bari dari harga rata-rata HBA di tahun 2016 sebesar US$61,84 per metrik ton.

Untuk diketahui, harga acuan batu bara sempat menguat di periode Oktober sampai Desember 2016. Bahkan di bulan Desember 2016, HBA sempat menyentuh harga US$101,69 per ton. Namun memasuki tahun 2017, harga salah satu sumber energi murah ini mengalami pelemahan. Dan baru dibulan April harga mengalami pembalikan kearah penguatan (rebound).

Untuk diketahui pada Januari HBA dibuka pada posisi US$ 86,23 per ton. Bulan berikutnya terkoreksi 3,37% menjadi US$ 83,32 per ton. Meski melemah dalam tiga bulan awal, harga batu bara saat ini terbilang lebih baik dibanding awal tahun 2016. Pada Januari 2016 misalnya, HBA dibuka pada level US$ 53,20 per ton.