Beranda Tambang Today Investasi di Sektor ESDM Baru US$ 13 Miliar

Investasi di Sektor ESDM Baru US$ 13 Miliar

Jakarta-TAMBANG. Target pemerintah untuk mendapatkan investasi besar di sektor energi dan pertambangan masih jauh dari arang. Per September 2015, nilai investasi yang masuk ke Indonesia di sektor ini baru mencapai lebih kurang US$ 13 miliar. Jumlah itu masih jauh dari target yang ditetapkan di empat sektor utama yang mencapai lebih dari US$ 15 miliar.

 

Menteri ESDM, Sudirman Said mengatakan pemerintah memang mengandalkan investasi swasta untuk menggerakan pembangunan di sektor pertambangan dan energi. Dana APBN yang disediakan pemerintah menurut Sudirman akan dijadikan sebagai ongkos pemerintah untuk menggerakan investasi.

 

“Meskipun perekonomian dunia sedang melambat, kami tetap berupaya meningkatkan kontribusi swasta. Salah satunya dengan memperbaiki perizinan dan birokrasi,” kata Sudirman usai menghadiri perayaan Hari Pertambangan dan Energi, Senin (28/9).

 

Nilai investasi sebesar US$ 13 miliar disumbang oleh sektor mineral dan batu bara sebanyak US$ 3,3 miliar. Jumlah itu berasal dari perusahaan tambang yang mulai serius membangun pabrik pengolahan dan pemurnian. Sementara itu, sektor ketenagalistrikan menyumbang US$ 3,16 miliar untuk penanaman modal asing dan Rp 126 triliun untuk dalam negeri.

 

Sektor migas menyumbang US$ 6,8 miliar. Jumlah itu lebih kecil dari target lantaran pengaruh harga minyak dunia yang belum juga membaik. Sedangkan sumbangan investasi di sektor energi terbarukan mencapai US$ 1,17 miliar dari target yang ingin dicapai sebesar US$ 4,4 miliar.

 

Direktur Jenderal EBTKE, Rida Mulyana mengatakan tidak tercapainya target tersebut juga dipengaruhi menurunnya harga bahan bakar fosil yang membuat investor menunda menanamkan modalnya di Indonesia.

 

“Kami akan mempercepat perizinan sebagai  pembenahan untuk mengembalikan kepercayaan publik khususnya investor. Kedepan. EBTKE akan berfungsi sebagai regulator, supervisor dan fasilitator.”