Jakarta,TAMBANG,-Perhimpunan Ahli Pertambangan Indonesia (PERHAPI) Perwakilan Daerah Kalimantan Timur bersama Forum PPM Minerba Kalimantan Timur menggelar Lokakarya Nasional Asta Cita 6. Di acara yang juga didukung Kementrian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Kemendes PDT) ini mengusung tema Peta Jalan 12 Rencana Aksi dan Cetak biru CSR Lingkar Tambang. Kegiatan yang dihadiri para pelaku usaha di sektor pertambangan ini berlangsung di Samarinda, Senin (25/8).
Narasumber yang dihadirkan adalah orang-orang yang berkompeten yakni Taufik Madjid, Sekjend Kementriaan Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal. Kemudian ada Yusra, Direktur Promosi dan Pemasaran Produk Unggulan Kementerian Desa dan Pembangungan Daerah Tertinggal, Muslimin Gunawan, Ketua Forum PPM Minerda Kaltim, Andi Erwin Syarif, Dewan Pakar PERHAPI, dan Ibrahim, Kepala Pusrehut Universitas Mulawarman dan Ketua P-Tali Kalimantan Timur. Turut hadir Bambang Arwanto, Kepala Dinas ESDM Kaltim dan Darlis Pattalongi, Anggota DPRD Kaltim
Sementara peserta yang hadir 160 orang terdiri dari Profesional tambang, Bumdes, NGO, beberapa Instansi pemerintah, Akademisi, Mahasiswa dan pegiat sosial dibidang pertambangan. Juga pameran hasil karya desa lingkar Tambang seperti Coklat Long Anai, Keripik Tempe Loa Kulu, Amplang, Madu Kelulut dan produck lainnya.
Wakil Gubernur Kalimantan Timur H. Seno Aji dalam sambutannya mengapresiasi pelaksanaan Lokakarya Nasional Asta Cita 6 dengan tema Peta Jalan 12 Rencana Aksi dan Cetak Biru CSR Lingkar Tambang. “Kegiatan ini bisa menjadi momentum yang baik dan diharapkan mampu menghasilkan rekomendasi-rekomendasi yang dapat berkontribusi kepada kepentingan masyarakat, terutama pengembangan realisasi CSR perusahaan pertambangan batu bara,”tandas Seno.
Seno juga berhara ke depan CSR perusahaan pertambangan batu bara bisa meningkat dan membantu pembangunan wilayah Kalimantan timur. Lebih khusus lagi ada sinergi antara program CSR dengan visi dan misi Generasi Emas Kalimantan Timur 2045. Didalamnya ada beberapa hal yakni mewujudkan SDM yang unggul dan sejahtera, Kalimantan timur sebagai pusat ekonomi baru berbasis Industrialisasi komoditas unggulan, peningkatan infrastruktur untuk menunjang perekonomian dan pelayanan publik. Kemudian juga tata Kelola pemerintahan yang baik, professional, berbasis teknologi informasi, kualitas kehidupan beragama dan penguatan budaya, dan kearifan lokal. Dan yang tidak kalah penting lagi pembangunan berwawasan lingkungan yang berkelanjutan.
“Kita berharap program CSR perusahaan tambang dapat mendukung program unggulan, seperi Gratispol untuk bersekolah gratis dari SMA/SMK hingga S3, biaya berobat dan layanan Kesehatan, Gratis makanan bergizi, gratis wifi internet di seluruh desa dan seterusnya,”ungkap Seno.
Sementara Sekretaris Jenderal Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Kemendes PDT) Taufik Madjid mengajak pengusaha pertambangan di Kalimantan Timur untuk terlibat dalam percepatan pembangunan desa guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Menurut Taufik, eberadaan investasi pertambangan di wilayah desa membawa peluang besar, tetapi juga memiliki risiko sosial dan ekonomi. Oleh karena itu, semua pemangku kepentingan perlu bersinergi agar pembangunan dapat berjalan berkelanjutan.
“Kami berharap 12 rencana aksi kementerian desa dan program CSR Desa Lingkar Tambang dapat berjalan se-irama dan saling mendukung. Kami sangat berharap investasi tambang yang masuk, terutama di desa-desa terpencil, benar-benar memberikan manfaat nyata bagi masyarakat,” ujarnya.
Pemerintah menurutnya melihat investasi pertambangan sebagai mitra pembangunan. Perusahaan dapat memanfaatkan program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) untuk tidak hanya bersifat kebijakan, tetapi juga berlandaskan pada kerangka pembangunan nasional.
Dewan Pakar Perhapi pusat, Andi Erwin Syarif di kesempatan ini memaparkan formulasi CSR Adaptif untuk Transformasi Sosial & Ekonomi Desa Lingkar Tambang. Ia menegaskan bahwa penguatan peran CSR dalam mendukung agenda pembangunan desa menjadi salah satu strategi kunci. Pendekatan CSR adaptif menekankan pentingnya shared value, bukan sekadar filantropi atau kompensasi sosial semata. CSR yang strategis harus mampu menjawab kebutuhan masyarakat desa secara berkelanjutan dan mandiri, termasuk dalam hal pendidikan, kesehatan, infrastruktur dasar, dan pelestarian lingkungan.
Lokakarya ini dapat menjadi momentum yan baik untuk merumuskan strategi implementatif pembangunan desa dengan mengintegrasikan nilai-nilai ASTA CITA, praktik terbaik CSR, serta kajian akademik lintas sektor. Dan di akhir pemaparan Andi Erwin menegaskan bahwa spirit Presiden Prabowo sangat luar biasa di ASTA CITA ke-6 dalam membangun desa untuk memberantas kemiskinan, yang kemudian di terjemahkan oleh Kemendes dengan 12 rencana aksi yang ”straight to the point” dan bersifat implementatif.
Ketua PERHAPI PD Kaltim Ahmad Helmy menekankan pentingnya sinergi antara seluruh pemangku kepentingan, mulai dari pemerintah, sektor swasta, hingga asosiasi, untuk menyatukan arah program CSR, khususnya dalam konteks pembangunan desa dan daerah tertinggal. “Dengan adanya seminar ini, kami harapkan ada penyelarasan program antara Kementerian Desa, pemerintah daerah, perusahaan tambang, dan stakeholder lain, agar pelaksanaan CSR tidak tumpang tindih dan bisa memberi dampak nyata,” ucapnya.
Pada ujungnya lokakarya ini akan menghasilkan cetak biru peta jalan pembangunan desa lingkar tambang yang aplikatif, berbasis data, dan dapat direplikasi secara nasional.